Soroti Kelas Khusus Pelajar Ber-IQ di Atas Rata-rata, Dewan Pendidikan: Kasta Baru Pendidikan Surabaya
Surabaya, Memorandum.co.id - Rencana Pemkot Surabaya menyiapkan program kelas khusus bagi pelajar SD-SMP yang memiliki IQ di atas rata-rata mendapat sorotan dari pemerhati pendidikan, Isa Ansori. Menurut pria yang juga anggota Dewan Pendidikan Jatim ini, itu sama dengan menarik mundur pendidikan Surabaya ke era 20 tahun lalu. Kenapa? Karena di 2021, filosofi pendidikan adalah yang merdeka belajar, kemudian pelajar pancasila, dan ketiga adalah berkaitan dengan peraturan pemerintah nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan yang menekankan kepada kompetensi. "Saya kira niatnya cukup baik dan kita apresiasi. Tetapi sebetulnya itu sama dengan menarik mundur pendidikan Surabaya ke era 20 tahun yang lalu," ujar Isa Ansori, Kamis (14/10). Tambah Isa Ansori, intinya adalah setiap kemampuan anak itu akan dihargai dan perlu dilayani dan diasah. "Sehingga menurut saya, sebetulnya yang mendesak untuk dilakukan oleh Kota Surabaya itu adalah memetakan semua potensi anak-anak yang ada di sekolah dan kemudian mendorong kawan-kawan guru yang ada di masing-masing sekolah itu untuk kemudian diajari bagaimana menggali, menumbuhkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak yang belajar di situ," ujarnya. Menurut Isa Ansori, ini menjadi filosofi pendidikan pelajar pancasila, di mana di sana ada kegotong royongan, ada kemandirian, kemudian ada saling sinergi. Nah kalau mereka diciptakan kelas-kelas khusus apalagi kemudian dipilih dengan seleksi mereka yang ber IQ tinggi maka pendidikan Surabaya akan menjadi sangat eksklusif. "Itu akan membangun kasta-kasta baru di dalam pendidikan Surabaya," pungkas Isa Ansori. Sementara itu, sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya, Supomo mengatakan, sekarang ini pihaknya berencana untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak yang memiliki IQ di atas rata-rata. Nantinya peserta kelas khusus ini berasal dari para pelajar SD-SMP baik swasta maupun negeri di Kota Surabaya. Dalam program kelas khusus ini, Disdik Surabaya juga bekerjasama dengan Prof Yohanes Surya, fisikawan Indonesia itu selama ini dikenal sebagai pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Prof Yohanes tak hanya memberikan pembelajaran bagi para pelajar peserta kelas khusus. Tapi, juga memberikan pembinaan kepada tenaga pendidik dalam program tersebut agar mereka memiliki kemampuan yang lebih dan terarah. "Targetnya adalah anak-anak pintar di Kota Surabaya semakin terasah. Jangan sampai ada anak pintar kemudian tidak ada pembinaan, perhatian khusus, kemudian anak-anak itu menjadi anak-anak biasa-biasa saja," jelas Supomo. (fer)
Sumber: