Doktor Mengabdi UB Bantu Produksi Jamu Mbah Jayus

Doktor Mengabdi UB Bantu Produksi Jamu Mbah Jayus

Malang, Memorandum.co.id - Program Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya (UB), terus memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Hal ini tidak terkecuali bagi industri rumahan Usaha Kecil Menengah (UKM), di Kota Malang dan sekitarnya. Salah satu aksi nyata dengan memberikan alat pengering berbahan bakar LPG, serta alat penggiling jamu. Selain itu, memberikan bimbingan dan pendampingan. Dalam proses pembuatan produksi jamu tradisional Mbah Jayus. Salah satu produknya, Wedang Uwuh Celup Kelor. "Setelah berdikusi dengan pelaku usaha wedang uwuh Mbah Jayus, kami mengetahui permasalahan yang dialami. Karena itu, kami beri solusi dengan bantuan alat pengering dalam proses pembuatan jamu olahan," terang ketua pelaksana diversifikasi produk jamu, Prof Dr Ir Tri Dewanti Widyaningsih, M.Kes, ditemui Memorandum di lokasi penyerahan bantuan di kawasan Sawojajar, Sabtu (09/10/2021). Alat tersebut lanjut Dewanti, sangat efektif dan efisien dalam prosesi pembuatan jamu. Ia mencontohkan, jika dilakukan secara manual, salah satu proses pengeringan, dengan dijemur matahari selama sekitar 7 hari. Namun, jika menggunakan alat tesebut, hanya memakan waktu sekitar 5 - 6 jam saja. "Efisiensi waktu sangat jauh berbeda. Jelas ini sangat berpengaruh dalam produktifitas dari sisi waktu. Otomatis kesiapan hasil produksi, semakin cepat," lanjutnya. Bahkan, dengan bantuan alat pengering, tambah Dewanti, bisa diversifikasi produk turunan ke varian lainya. Termasuk, pembuatan kemasan dengan desain yang menarik. "Awalnya, hanya membuat 2 jenis. Kemasan botol tanpa gula untuk 50 gelas dan bentuk pack plus gula. Semuanya dalam serbuk siap seduh berbahan jahe dan rempah. Namun saat ini sudah bertambah dengan varian wedang celup kelor. Tinggal dicelup ke air panas, bahkan bisa juga ditambah madu," pungkasnya. Dengan bantuan sarana percepatan produksi, ia berharap pelaku UMKM semakin bersemangat. Terus berkarya serta berinovasi dalam produk. Apalagi di masa pandemi Covid 19 ini, betapa pentingnya menjaga kesehatan. Iapun menyadari, minum jamu tidak bisa ber efek secara instant. Tapi mencegah penyakit dan menjaga kesehatan lebih penting daripada mengobati. Sementara itu, Mohamad Rosul Ismail (41), selaku owner dari Mbah Jayus mengaku senang dan berterima kasih atas bantuan alat dari UB. Ia mengaku, usahanya sudah diawali dari sejak orang tuanya dulu. "Dengan bantuan alat ini, kendala pengeringan sudah tidak ada lagi. Kalau biasanya, pelanggan sampai memesan karena belum siap. Namun, saat ini membuat secara langsungpun bisa. Sehingga, saat ini lebih ke arah pengembangan dan pemasaran," terang Ismail didampingi sang istri, Dikki (38). Disinggung pemasaran, jika selama ini, pemasaran lewat online. Namun juga secara offline. Iapun mengaku, dalam mendapatkan bahan baku serta pemasaran berjalan dengan lancar. (edr)

Sumber: