Alfamart ‘Clean and Green’ Hadir di Kampung Wonosari

Alfamart ‘Clean and Green’ Hadir di Kampung Wonosari

Malang, memorandum.co.id - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), Branch Manager Malang terus berkontribusi untuk negeri. Bekerja sama dengan kader lingkungan berkeliling Kota Malang memberikan pengayaan oksigen dalam bentuk sumbangan pohon. Ini dilakukan di Kampung Wonosari, Kelurangan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Minggu (3/10/2021). Diserahkan 100 bibit pohon kepada masyarakat sekitar. “Di Kampung Wonosari ini kami memberikan bantuan 100 bibit pohon, seperti wilayah lain. Selanjutnya, kami akan ke kawasan Kecamatan Klojen. Kalau secara nasional, bersamaan dengan HUT Alfamart disumbangkan 22.000 bibit pohon,” terang Corporate Communication Regional Manager Alfamart M Faruk Asrori. Pemberian sumbangan pohon itu sebagai salah satu dari enam pilar CSR, yakni 'Alfamart Clean and Green'. Hal yang sama dilakukan di seluruh Indonesia, sebagai warisan kepada para generi penerus, nantinya. Hadir dalam kegiatan itu pembina Kader Lingkungan Kota Malang Wasto bersama anggotanya yang menanam pohon secara simbolis di wilayah Kampung Wonosari. "Bersama Alfamart, kami terus bergerak untuk menambah jumlah pohon di Kota Malang. Berupaya semaksimal mungkin, memenuhi jumlah ketersediaan jumlah pohon, yakni setengah dari jumlah penduduknya," ujar Wasto. Menurutnya, pohon yang disumbangkan adalah jenis yang produktif. Selain bisa menambah perindangan alam dan penambahan oksigen, juga bisa menghasilkan vitamin, bahkan berdampak ekonomi bagi masyarakat. “Saat ini 100 pohon mangga selain menjadi pasokan oksigen, masyarakat bisa mengkonsumsinya sebagai salah satu sumber vitamin," lanjut pria ramah yang pernah menjabat Sekda Kota Malang ini. Dipilihnya RW 19, kampung Wonosari,  karena dinilai lokasi ini masyarakatnya memiliki kesadaran lingkungan. Dan juga, ada tokoh lingkungan nasional, Bambang Irianto yang pernah menerima penghargaan kalpataru. “Pak Bambang Irianto adalah tokoh nasional bidang lingkungan. Dalam bimbingannya bisa menginspirasi masyarakat Kecamatan Blimbing, Kota Malang hingga nasional,” imbuhnya. Sementara itu, Bambang Irianto menjelaskan, bahwa membangun kampung adalah masalah kesadaran warga masyakarat membutuhkan energi berkelanjutan sehingga Kota Malang bisa menjadi barometer nasional bidang lingkungan. “Jumlah 100 pohon ini bisa sedikit dan bisa banyak. Itu jumlah relatif. Namun yang terpenting adalah mindset masyarakat. Jika kesadaran tumbuh, yang sedikit akan menjadi banyak. Yang penting, adalah sadar lingkungan dan terus memperbanyak tanaman,” terangnya. Disampaikan, di lahan perkotaan ini model penanaman bisa memakai sistem Tanaman Buah Dalam Pot (tambulapot). Karena bisa menghemat tempat dan memudahkan perawatan. Ketika menghasilkan buah bisa menjadi sumber ketahanan pangan dan juga sumber oksigen. “Di era pandemi ini ketahanan pangan sangat penting bahkan pilar utama. Dan saya melihat, kontribusi dari kader lingkungan Kota Malang untuk ketahanan pangan sudah luar biasa,” tutur Bambang Irianto. (edr/ari/fer)

Sumber: