Jadi Percontohan Penanganan Kemiskinan Ekstrim, Bupati Anna Beberkan Program Bagi Warga Kurang Mampu ke Wapres
Bojonegoro, memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mempunyai banyak program pengentasan kemiskinan. Ini sejalan dengan target pemerintah pusat yang menjadikan Bojonegoro sebagai pilot project penanganan kemiskinan ekstrem 2021. Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah menyampaikan program-program yang sudah dilakukan Pemkab Bojonegoro. Dalam rakor itu dipimpin oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin kemarin di Surabaya. Menurut Bupati, angka kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro tahun 2020 sebesar 12,87%. Namun indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan menurun dibanding 2019. "Ini menjadi bukti jika rata-rata kemampuan daya beli orang yang dikategorikan miskin oleh BPS mengalami peningkatakan," terangnya. Sebagai salah satu kabupaten yang menjadi pilot project penanganan kemiskinan ekstrem, Bojonegoro telah memiliki banyak program untuk masyarakat miskin pada tahun 2021. Di antaranya BPNT daerah yang menyasar 10.000 KPM, Rantang Kasihmoe dengan sasaran 3.630 lansia, santunan duka dengan 9.100 penerima, program Aladin (atap lantai dan dinding) sebanyak 3.372 unit, dan bansos yatim sebanyak 7.288 anak. "Juga ada beasiswa saintis untuk 750 mahasiswa, beasiswa 2 sarjana perdesa sebanyak 860 mahasiswa, beasiswa tugas akhir sebanyak 1.573 mahasiswa, dan lainnya," terang Bupati Anna. Dalam Rakor penanganan kemiskinan ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur adalah penajaman program. Mulai dari program pemerintah pusat maupun program Pemerintah Daerah agar tepat sasaran, serta menentukan lokus prioritas. Ada sinergisitas antara pusat dan daerah. "Tantangan terbesar kita adalah bagaimana memastikan seluruh program baik program Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten bisa sampai diterima oleh rumah tangga miskin ekstrem," bebernya. Selain Bojonegoro, empat kabupaten lain juga menjadi pilot project penanganan kemiskinan ekstrem. Yakni Kabupaten Lamongan, Sumenep, Probolinggo, dan Bangkalan. (top/har)
Sumber: