Unesa Berikan Pelatihan AKM ke Guru SD
Surabaya, memorandum.co.id - TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan pelatihan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi guru SD swasta di Kecamatan Bulak Surabaya. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Angkasa Surabaya itu diikuti peserta sebanyak 56 orang. Ketua Tim PKM PGSD Unesa Julianto menjelaskan, AKM memotret kemampuan siswa dalam aspek kemampuan bernalar yang dikembangkan menggunakan matematika (numerasi), dan kemampuan bernalar dalam literasi. "Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan sebagai bekal untuk menghadapi persiapan AKM pada bulan Oktober mendatang," ujar Julianto, Senin (27/9/2021). Dalam pemaparannya, Julianto menjelaskan bahwa AKM tidak hanya mengukur literasi membaca dan numerasi para peserta didik saja, akan tetapi AKM juga dapat memetakan kemampuan guru dan sekolah dalam pengelolaan proses pembelajaran. "AKM dikembangkan mengacu pada keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21, revolusi industru 4.0 dan PISA. Melalui AKM kita bisa memetakan sekolah-sekolah di daerah berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan,” ujar Julianto. Dalam kegiatan tersebut, Tim PKM PGSD dibantu 4 orang anggota, yakni Julianto, Suryanti, Mintohari, Farida Istianah dan Supriyono. Julianto melanjutkan, AKM adalah kompetensi dasar yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar, apapun materinya dan apapun mata pelajarannya. Sehingga materi AKM ada dua yaitu terkait literasi atau baca tulis dan literasi numerasi. Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca, tapi juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan menganalisis menggunakan angka. "Kemampuan literasi dan numerasi bukan tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi yang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari," terang Suprayitno. Bagian lain dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil Pelajar Pancasila. Tak lupa pemateri juga memberikan motivasi kepada peserta pelatihan untuk tidak memberikan judge kepada peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab. “Bagaimana menjelaskan soal literasi kepada peserta didik yang kurang lancar membacanya ?” tanya Supinah, peserta kegiatan pelatihan. Menanggapi pertanyaan tersebut, julianto menjelaskan beberapa tips dalam membiasakan siswa dalam mengerjakan soal literasi, diantaranya dengan cara meningkatkan daya atau kemampuan literasi siswa dengan mengajak setiap 15 menit awal membaca materi yang akan dipelajari. Kemudian mengkaitkan soal dengan kehidupan sekitar siswa, membiasakan mengembangkan dan memberikan soal pada siswa level 4-6 sehingga kemampuan literasi meningkat, memberikan tugas membaca atau mencari referensi yang sesuai dengan materi yang akan dibahas besok serta semua harus dimulai dari guru untuk semua itu. Pelaksanaan PKM tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat selama kegiatan berlangsung yaitu dengan tetap memakai masker, menjaga jarak meja peserta , mencuci tangan sebelum memasuki ruangan serta adanya pengecekan suhu tubuh setiap peserta yang akan memasuki ruangan pelatihan dengan menggunakan alat Thermogan. (gus/fer)
Sumber: