Vaksinasi  Dilakukan dari Desa ke Desa

Vaksinasi  Dilakukan dari Desa ke Desa

Bangkalan, memorandum.co.id -Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino menegaskan forkompinda sebagai ujung tombak penanganan Covid-19  akan segera mengubah pola vaksinasi massal. “ Ke depan, giat vaksinasi serentak tidak hanya dikemas statis di lingkup Kecamatan Bangkalan Kota saja. Tetapi,  bergerak ofensif secara door to door system (DDS) dari desa ke desa,” kata AKBP Alith, sapaan akrab Kapolres, Minggu (26/9) siang. Tujuannya, antara untuk mempercepat pemenuhan target minimal 60 % herd immunity (kekebalan komunal) yang diamanatkan Pemprov untuk seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Termasuk Kabupaten Bangkalan. Selain itu, target sasaran dan cakupan vaksinasi tidak hanya terkonsentrasi di Kecamatan Bangkalan Kota saja. Tetapi merata di 18 kecamatan yang membawahi 273 desa dan 8 kelurahan. “Perubahan pola dan strategi itu sudah dibahas dalam rapat koordinasi tim satgas di pendopo kabupaten beberapa hari yang lalu,” kata AKBP Alith. Baik Bupati R Abdul Latif Amin Imron, Kapolres, Dandim 0829, Kepala Dinkes dan OPD terkait lainnya sudah menyepakati kebijakan itu. Ada beberapa alasan logis mengapa perubahan pola dan strategi itu mesti diubah.Di antaranya, dalam beberapa bulan terakhir ini, gerakan vaksinasi massal cenderung statis. Hanya digelar di beberapa tempat di Kecamatan Bangkalan Kota saja, seperti di pendopo kabupaten, Gedung Ratoh Ebuh, Pskes Kodim dan Klinik Pratama Polres. Kebijakan itu wajar. Sebab tingkat kepadatan penduduk di kabupaten memang lebih terkonsentrasi di lini perkotaan.”Alhamdulillah, capaian herd immunity di Kecamatan Bangalan Kota sekarang sudah mencapai kisaran 90 %,” ungkap Alith. Mulai dari masyarakat umum, ibu hamil dan menyusui, pelajar sekolah dan santri ponpes, sebagian besar sudah terjaring. Makanya pola dan strategi gerakan vaksinasi massal sudah waktunya harus dirubah. Tidak lagi statis di Kota saja. Tetapi harus bergerak ofensif door to door sistem (DDS) dari desa ke desa di 17 kecamatan lainnya. Untuk itu, peta kekuatan nakes (vaksinator) dari unit kesehatan Polres, Kodim 0829 dan 22 puskesmas di bawah Dinkes, full akan digerakkan ke semua kecamatan. Giat vaksinasi massal akan digeber rutin di seluruh puskesmas, polsek, koramil dan bahkan di balai desa. Untuk itu, tim satgas berharap agar para kades, tokoh agama dan tokoh masyarakat, bisa lebih aktif memotivasi warga pedesaan agar bersedia divaksin. Melalui perubahan strategi ini, tim satgas optimis target minimal 60 % herd immunity akan terpenuhi akhir tahun nanti.”Insya Allah, mohon sambung doanya,”pungkas AKBP Alith Alarino. (ras)

Sumber: