Ini Data Capaian Vaksinasi di Jatim
Surabaya, Memorandum.co.id -Perkembangan angka vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur berdasarkan data yang diperoleh melalui website vaksin.kemkes.go.id dengan data ter-update per tanggal 22 September 2021 pukul 12.00. Dari sasaran vaksinasi sebanyak 31.826.206 peserta yang meliputi tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum, usia 12-17 tahun. Untuk total peserta vaksinasi dosis pertama telah mencapai angka 41,58 persen atau sebanyak 13.233.417 peserta. Sementara untuk total peserta vaksinasi dosis kedua telah mencapai angka 21,72 persen atau sebanyak 6.911.615 peserta. Dari data vaksin 1 dan 2 di atas berikut persentase pembagiannya, vaksinasi SDM kesehatan dan petugas publik telah melampaui persentase yakni untuk SDM kesehatan 142,49 persen dosis 1 dan 133,54 persen dosis 2, untuk petugas publik 220, 38 persen dosis 1 dan 114,08 persen dosis 2. Sementara itu vaksinasi terhadap lansia, masyarakat umum dan 12-17 tahun masih dibawah 100 persen, untuk vaksinasi lansia masih mencapai 24,42 persen dosis 1 dan 16,23 persen dosis 2, untuk vaksinasi masyarakat umum mencapai 32,11 persen dosis 1 dan 15,42 persen dosis 2, untuk vaksinasi usia 12-17 tahun mencapai 10,88 persen dosis 1 dan 7,09 dosis 2. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menekankan pentingnya vaksin Covid-19 bagi peserta didik, hal tersebut juga bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru, siswa, dan masyarakat. Lebih lanjut, Khofifah berharap vaksinasi nantinya juga bisa menjangkau para lansia. "Mohon untuk lansia bersama-sama kita melakukan out reach penjangkauan supaya layanan ini lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan manfaat dari vaksinasi yang kita lakukan," ujarnya. Mantan Menteri Sosial ini juga mengimbau masyarakat agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan meski kasus Covid-19 melandai. Sebab pengendalian Covid harus dilakukan dari hulu yakni vaksinasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan. "Mohon tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar makin banyak zona berisiko rendah. Bahkan kita berharap segera ada zona hijau atau terkendali," pungkas Khofifah. (Mg6)
Sumber: