Jelang Porprov 2022, KONI Bojonegoro Gelar Workshop Bersama Pengurus Cabang Olahraga

Jelang Porprov 2022, KONI Bojonegoro Gelar Workshop Bersama Pengurus Cabang Olahraga

Bojonegoro, memorandum.co.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bojonegoro, menggelar Workshop dan Pembinaan bagi cabang-cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Bojonegoro, Sabtu (18/9/2021) di Aula Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Acara tersebut dalam rangka persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII tahun 2022 mendatang, dan digelar dengan menerpakan protokol kesehatan yang ketat. Hadir dalam workshop tersebut Ketua Umum KONI Kabupaten Bojonegoro Ali Mahmudi Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro, Syaifuddin Pengurus KONI Bojonegoro, dan Ketua serta Sekretaris dari 30 cabang olahraga (Cabor) yang menjadi anggota KONI Kabupaten Bojonegoro. Ketua Umum KONI Kabupaten Bojonegoro Ali Mahmudi, menuturkan bahwa cabang olahraga memiliki posisi yang sangat strategis dalam rangka pembinaan dan pengembangan prestasi atlet di masing-masing cabang olahraga. Menurut Ali Mahmudi, bahwa prestasi itu adalah performa atlet dan pelatih, namun demikian peran dan fungsi organisasi sangat berpengaruh terhadap performa atlet dalam meraih prestasi. Ali Mahmudi menyampaikan bahwa kebijakan daerah maupun nasional, sudah mengharuskan masing-masing cabang olahraga untuk mempersiapkan pengelolaan atlet secara modern. "Oleh karena itu KONI menganggap bahwa workshop ini harus dilakukan sehingga nanti di dalam mengelola atlet dapat memperoleh prestasi sesuai target yang diharapkan oleh masing-masing cabang olahraga," kata Ali Mahmudi. Pada kesempatan tersebut Ali Mahmudi juga menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro berencana memberikan apresiasi kepada atlet yang ada di Kabupaten Bojonegoro, yaitu melalui Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro (KPOB). Menurutnya, KPOB tersebut nantinya akan memberikan apresiasi kepada anak-anak usian sekolah mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bojonegoro. "Ini baru informasi awal saja, nanti pada waktunya dari pihak Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) yang akan memberikan penjelasan, karena kewenangannya natinya ada di Dinpora," beber Ali Mahmudi. Ali Mahmudi melanjutkan bahwa nantinya akan dilakukan pendataan terhadap anak-anak yang berpotensi menjadi atlet berprestasi. Dan pendataan tersebut bukan hanya dilakukan terhadap atlet atau anak-anak yang sudah berprestasi saja, namun terhadap semua anak yang memiliki minat dan bakat di bidang olahraga yang berpotensi meraih prestasi. "Tentu ini hal yang menggembirakan bagi kita semua, karena nantinya anak-anak kita sejak dini bisa dilakukan inventarisasi terkait bakat dan minatnya di cabang olah raga apa. Jadi nanti masing-masing cabor memiliki peran untuk melakukan pendataan," ujarnya. Ali Mahmudi berpesan kepada masing-masing pengurus cabor untuk mulai mempersiapkan atlet-atletnya jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII tahun 2022 mendatang. "Seluruh cabor agar segera melakukan pendataan atlet-atlet yang potensial untuk Porprov 2022. Pendaaan atlet ini bukan berarti bahwa yang didata nanti pasti akan diberangkatkan, namun tentunya melalui proses verifikasi dan seleksi, untuk kemudia dilakukan pemusatan latihan terhadap atlet-atlet tersebut," pesannya. Kepala Bidang (Kabid) Olahraga, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) Kabupaten Bojonegoro, Syaifuddin menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tengah mengengembangkan Sport Development Index (SDI) yaitu pembangunan keolahragaan agar menjadi sebuah metode atau alat ukur yang obyektif dan valid untuk mengetahui keberhasilan pembangunan keolahragaan di Indonesia. Menurut Syaifuddin, SDI dapat dijadikan acuan untuk mengetahui perilaku hidup sehat masyarakat Indonesia. Selanjutnya pemerintah dapat mengambil kebijakan mengenai pembangunan olahraga di Indonesia yang berujung pada kualitas SDM yang aktif dan unggul untuk meraih pembangunan nasional secara umum. "Kebetulan kami dari Dispora bersama KONI Bojonegoro besok diundang oleh Kemenpora untuk membahas pelaksanaan Sport Development Index," terang Syaifuddin. Terkait Kartu Potensi Olahraga Bojonegoro (KPOB), Syaifuddin menuturkan bahwa saat ini Pemkab Bojonegoro masih mempersiapkan regulasi atau payung hukumnya, termasuk pembentukan tim. Menurut dia antinya yang terlibat dalam tim tersebut bukan hanya dari Dispora saja melainkan ada dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), KONI Bojonegoro, termasuk dari masing-masing Pengurus Cabang Olahraga. "Jadi ini baru sepintas saja, karena perangkat hukumnya baru digodok oleh Dispora, bersama Bagian Hukum Setda Pemkab Bojonegoro, untuk membuat Peraturan Bupati terkait KPOB tersebut. Kemungkinan bantuan untuk atlet melalui program KPOB ini baru bisa direalisasikan di tahun 2022," tandas Syaifudin. (top/har/gus)

Sumber: