Rayakan HUT Ke-76, PMI Lumajang Gelar Donor Darah Massal
Lumajang, memorandum.co.id - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lumajang menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati HUT nya yang ke -76, di markas PMI Jalan Kolonel Suwignyo, Kelurahan Tompokersan, Kabupaten Lumajang, Jumat (17/9/2021) siang Adapun tema yang diusung pada peringatan HUT Ke-76 PMI tahun ini adalah Bergerak Bersama Untuk Sesama, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan. Dalam kesempatan itu, Ketua PMI Cabang Lumajang Budi Santoso mengatakan, di Hari Ulang Tahun yang ke 76 ini, PMI diharapkan melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU Nomor 1 Tahun 2018. "Harapannya PMI ini sesuai UU No. 1 Tahun 2018 yaitu mempunyai tugas pokok membantu pemerintah faerah dalam rangka ikut mengatasi masalah kebencanaan dan kesehatan. Berbicara kebencanaan koordinasi kita dengan BPBD apabila ada bencana alam kemudian dengan Dinas Kesehatan kaitannya pelayanan darah pada masyarakat," ungkap dia. Sehari sebelumnya PMI juga melaksanakan kegiatan sossial berupa donor darah yang dilaksanakan di Balai Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari. Kegiatan tersebut diikuti para relawan pendonor dari 5 desa sekitar yaitu Desa Kaliuling, Desa Purworejo, Desa Bulurejo, Desa Tempursari dan Desa Tempurejo. Sebanyak 33 orang yang terdiri dari pengurus dan staff PMI serta tim dari Unit Tranfusi Darah diterjunkan dalam kegiatan tersebut. “Sebenarnya target kita adalah 200 pendonor. Masing masing desa kami target 40 pendonor dari 5 desa, tapi ketika dilakukan pemeriksaan hanya ada sekitar 98 pendonor yang memenuhi syarat untuk diambil darahnya," ungkapnya. Ia menambahkan, alasan memilih Tempursari untuk melakukan kegiatan tersebut karena potensi pendonor cukup banyak. Salah satunya lewat program Tempursari berdarah emas. sehingga kegiatan Donor Darah Massal yang merupakan rangkaian acara dalam peringatan HUT PMI ke 76 dipusatkan di Kecamatan Tempursari. Dalam kesempatan tersebut PMI juga menyerahkan piagam penghargaan bagi para penggerak donor, pemberian hygieni kit dan pembagian masker juga pembagian beras. Selain itu juga mengadakan sosialisasi kebencanaan gempa dan tsunami karena Tempursari merupakan wilayah pesisir yang berpotensi terjadi gempa dan tsunami. “Untuk sosialisasi kebencanaan ini kita lebih condong ke EWS nya (Early Warning System) dengan tujuan agar masyarkat yang berada diwilayah pesisir lebih siap dan tanggap bilamana terjadi bencana berupa gempa atau tsunami, sehingga bisa melakukan usaha penyelamatan dini terhadap diri dan keluarganya,” pungkasnya (ani)
Sumber: