Perjalanan Cinta Hombreng (2)

Perjalanan Cinta Hombreng (2)

Bahagia saat Dipanggil Ria

Lambat laun Rio mengidentifikasikan diri dengan ibunya. Memang, Analah yang mendadani Rio seperti cewek dan sering berinteraksi dengannya. Di depan ayahnya Rio cenderung lebih banyak diam. Lebih tepatnya takut dibentak karena gaya bicara dan tingkah lakunya yang medoki. Lambat laun perlakuan Fandi melunak. Ini terjadi setelah Rio menderita kejang dan demam tinggi karena bentakannya. Walau begitu, Fandi tetap berusaha untuk mengembalikan kelelakian Rio. Tidak mudah, memang. Suatu ketika Fandi bahkan seakan terjebak ikut-ikutan memperlakukan Rio seperti memperlakukukan perempuan. Fandi tertular Oma Melati dan Ana memanggil Rio dengan sebutan Ria. Hampir seisi rumah penuh boneka mainan Ria eh Rio. Tanpa disadari, saat Rio masuk sekolah dasar (SD), perlakuan terhadap dia sebagai princess masih terus dipertahankan. “Aku semakin happy mereka (ayah, ibu, saudara, dan neneknya, red) menerima aku. Tidak ada lagi bentakan Papa atau sindiran Kakak-Kakak. Aku bahagia,” ujar Rio. Di sekolah, guru-guru dan teman-teman sempat bertanya mengapa Rio dipanggil Ria dan dandanannya cenderung seperti cewek? Rio diam. “Akhirnya Mama dan Papa dipanggil ke sekolah,” kata Rio. Sejak itu terjadi perubahan besar pada kehidupan Rio. Dia tidak lagi didandani dengan pakaian cewek. Siapa pun harus memperlakukan Rio bak memperlakukan lekaki. Demikian Ana. Demikian juga Oma Melati. Semua pakaian perempuan Rio disumbangkan ke panti asuhan. Juga boneka dan mainan-mainan bernuansa perempuan lain. Rok Rio diganti celana. Blouse Rio diganti kemeja atau kaus. Sehari-dua hari berjalan lancar. Tapi, suatu hari Rio menangis sangat keras karena mencari boneka kesayangannya tidak ada. “Saya disodori mobil remote dan bedil-bedilan. Semua aku lotak. Kubanting,” kenang Rio. Ana memberi solusi hendak pinjam boneka milik tetangga yang kebetulan seumur dengan Rio. Fandi melarang. Oma Melati membela Ana dan memaksa pergi ke rumah tetangga untuk meminjam boneka. Fandi tak berdaya. Dia bahkan tidak bereaksi apa pun ketika melihat Rio dengan ceria menerima boneka Hello Kitty dari neneknya. Fandi bahkan meninggalkan tempat seperti tentara kalah perang. Malam harinya terjadi pertengkaran hebat Fandi vs Ana dan Oma Melati. Rio yang sudah lelap terbangun dan berteriak keras-keras. Kembali badannya demam tinggi dan terjadi kejang-kejang. Rio mendengar ayahnya minta semua harus mengubah sikap memperlakukan Rio. Sebelum terlambat. Tidak boleh ada kasihan dan lain-lain. “Semua menyatakan sepakat, lalu memeluk aku,” aku Rio. (jos, bersambung)

Sumber: