Gubernur Jatim Jenguk Korban Pembacokan di RS Bhayangkara

Gubernur Jatim Jenguk Korban Pembacokan di RS Bhayangkara

SURABAYA - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjenguk anggota Polsek Wonokromo Aiptu Agus Sumartono, yang menjadi korban pembacokan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (18/7) sore hari. Khofifah mengatakan, jika korban mempunya ketahanan fisik yang luar biasa. “Aiptu Agus punya semangat dan motivasi yang luar biasa serta ketahanan fisik yang sangat bagus. Saya berharap dia tetap  semangat setelah mendapat dukungan oleh anggota keluarga terdekat, terutama istri dan anak-anaknya,” kata Khofifah didampingi Wakapolda Jatim Brigjenpol Toni Harmanto. Khofifah menambahkan, saat bertemu dengan korban, dia mendpat cerita dari korban jika pelaku  datang awalnya untuk melapor. Setelah itu, ketika hendak membuatkan laporan, tiba-tiba ada gerakan yang cukup cepat dari pelaku untuk mengambil senjata tajam tapi berhasil ditangkis. “Saat pelaku menyerang, korban awalnya sudah berhasil ditangkis korban,” paparnya. Khofifiah menghimbau kepada masyarakat tertutama TNI-POLRI untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mereka. "Dengan kejadian ini kita harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan melihat ini hanya lingkup Polsek. Lalu jangan melihat ini siapa atau korbannya satu orang dan seterusnya, tetapi hal-hal yang bisa mengindikasikan kemungkinan terjadinya ancaman dapat dihindarkan jika kita waspada ," ujarnya. Mantan Menteri Sosial itu menambahkan, penyerangan terhadap angggota Polri bukan terjadi sekali di  Jatim. Sebelumnya  sempat tejadi juga penyerangan ke anggota Polri di Lamongan. Dia mengajak semua pihak dari semua lapisan untuk menjaga Jawa Timur. Meskipun provinsi yang dipimpinnya relatif aman, namun kewaspadaan itu tetap harus dilakukan di mana saja dan kapan saja. "Walaupun terbilang aman, tetapi CCTV harus diperbanyak. Saya rasa di beberapa tempat seperti pasar harus diperbanyak CCTV supaya monitoring secara teknologi bisa kita lakukan," terangnya. Hal yang lain yang harus diperhatikan adalah perkembangan media sosial. Khofifah menekankan perlunya mengajak masyarakat untuk membangun hidup yang konstruktif, produktif. Pasalnya, lanjut dia, sosmed hari ini telah menjadi media mainstream. "Di sosmed itu hari ini, semua sangat mudah mengakses. Semua sangat mudah meng-upload, semua sangat mudah membaca tanpa di-sharing. Jadi makanya saring sebelum sharing apalagi memviralkan," pungkasnya. (x-3/nov)  

Sumber: