BOR Pasien Covid-19 di RSUD Jombang Turun Drastis, Ini Pemicunya

BOR Pasien Covid-19 di RSUD Jombang Turun Drastis, Ini Pemicunya

Jombang, memorandum.co.id - Jumlah angka pasien Covid-19 di Kabupaten Jombang yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan cukup signifikan. Penurunan tersebut berdasarkan Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu oasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jalan KH. Wahid Hasyim. Direktur RSUD Jombang, dr. Puji Umbaran mengatakan, BOR untuk pelayanan Covid-19 di RSUD Jombang hanya sekitar 26 persen. "Sejak minggu kedua Agustus kemarin hingga September hari ini sudah sangat melandai sekali. Dari total 292 bed yang disediakan, hanya terisi sekitar 60 pasien saja," katanya, Jumat (03/9/2021). Puji menjelaskan, penurunan ini sangat tinggi sekali. Pada Juli, pihaknya menyediakan 312 bed, terisi hampir 95 persen, hampir 100 persen. Stagnan di IGD mencapai 40-45 pasien. "Dan Alhamdulillah sejak pertengahan Agustus hingga hari ini melandai terus. Kunjungan di IGD rata-rata dibawah 10, kira-kira, 5-6 pasien Covid-19 yang datang. Dan segera kami tempatkan di ruangan yang sudah kami sediakan," jelasnya. Penurunan BOR di RSUD Jombang, tandas Puji, sangat tingi, yakni sekitar 70 persen. Pemicunya karena vaksinasi yang digalakkan pemerintah begitu antusias diikuti oleh masyarakat. "Kedua adanya kekebalan alamiah yang terjadi antar masyarakat. Dan ini yang memberikan dampak besar terkait dengan penurunan kasus maupun potensi penularanan baru," tandasnya. Untuk itu, Puji mengungkapkan, pada pertengahan Agustus kemarin pihaknya instruksikan kepada tim untuk membongkar tenda darurat. Karena sudah tidak diperlukan. "Namun di IGD tetap dipisah, antara pelayanan UGD pasien Covid-19 dan non Covid-19. Ini yang tidak pernah kami rubah. Karena kita tidak tahu kapan selesainya pandemi ini, sehingga semua persiapan tetap kita lakukan," ungkapnya. Kemudian, lanjut Puji, untuk tingkat kematian pasien Covid-19 di RSUD Jombang sejak pertengahan Agustus ada penurunan kematian yang luar biasa. "Dibanding pada Juli, kematian sangat tinggi. Ykni sekitar 10 orang lebih per harinya. Dan saat ini hanya 1-2 orang saja yang meninggal. Itupun tidak setiap hari ada pasien meninggal," ujarnya. Ini menggembirakan bagi semuanya, karena zonasi warna di Kabupaten Jombang sudah semakin membaik. "Semoga pada minggu depan ada perbaikan lagi terkait zonasi warna di Kabupaten Jombang," pungkasnya. (yus)

Sumber: