Pedagang Kerupuk Kaliwates Tidak Pernah Mendapatkan Bansos di Masa Pandemi

Pedagang Kerupuk Kaliwates Tidak Pernah Mendapatkan Bansos di Masa Pandemi

Jember, memorandum.co.id - Selama 17 bulan pandemi Covid-19, membuat semua kegiatan harus mematuhi ketentuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), tak terkecuali pedagang kerupuk merasakan sekali dampak langsung. Susiani (57), untuk menopang ekonomi keluarga, ia menjajakan kerupuk ke warung-warung dengan cara menitipkan, namun di masa pandemi Covid-19 masih mengacam di PPKM terus diperpanjang membuat warung sebagian banyak yang tutup. Seperti yang dialami perempuan warga Lingkungan Mrapa, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates ini, ibu dari dua anak dan satu cucu ini, bersuami kerja serabutan, menitipkan kerupuk hasil gorengannya di warung-warung seputar rumahnya dan di daerah Roxy Square serta warung di sekitar kampus Universitas Islam Negeri Kiai Ahmad Sidiq (UIN KAS) Jember. Hal senada juga disampaikan Susiani (50), dan Mbah Mursid (60), yang juga mengalami keluhan yang sama. Dagangan kerupuk yang dititipkan di warung sebagian yang buka dan buka pun jarang pembeli "Sebenarnya usaha yang kami lakukan ini untuk membantu memenuhi ekonomi keluarga, namun dengan adanya PPKM warung yang dititipi kerupuk separonya tidak buka, kalau pun buka sepi pembeli," kata Mbah Mursid, Selasa (31/8/2021). Menurut Mbah Mursid yang sudah 5 tahun menekuni dagangan kerupuk, sebelumnya warung yang dititipi ada sekitar 15 warung, namun dengan dilakukan PPKM yang buka kurang dari sepuluh warung dan itu pun kerupuknya tidak pernah habis. "Semoga pandemi Covid-19 segera hilang sehingga warung-warung yang kemarin tidak berani membuka usahanya, bisa mulai membuka usahanya dan dagangannya bisa laku normal lagi," ujar Mbah Mursid. Sementara itu, Mbah Sarno (65), janda yang juga pedagang kerupuk satu lingkungan dengan yang lain, juga merasakan sangat terpuruk selama pandemi corona, ia sangat berharap mendapat bantuan bansos dari pemerintah. "Sebenarnya kami pernah mengajukan bantuan lewat UMKM mikro lewat kelurahan beberapa bulan lalu, namun pandemi sudah hampir dua tahun tidak pernah mendapatkan bantuan bansos dan bantuan UMKM," pungkas Mbah Sarno. (jun/fer)

Sumber: