Menuju Bangkalan Hijau, Kapolres Pacu Semangat Lawan Covid-19
Bangkalan, Memorandum.co.id - Perjuangan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Bangkalan mulai membuahkan hasil cukup melegakan. Faktanya, 18 kecamatan yang pada paruh Juli 2021 lalu sempat masuk zona merah (risiko tinggi), kini mulai bergeser ke zona oranye (risiko sedang). “Jika mencermati data harian sebaran covid, sejak Senin (9/8) lalu, semua kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang sempat zona merah memang sudah berubah status menjadi zona oranye,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino, Kamis (19/8) siang. Artinya, lonjakan kasus sebaran covid mulai melandai. Angka hunian BOR pasien covid di ICU dan seluruh ruang isolasi RSUD Syamrabu yang sempat overload pada awal Juli lalu, kini menurun drastis. Data terkini, angka hunian BOR hanya tersisa pada kisaran 26% saja. Begitu pula data pertambahan warga positif terpapar dalam sepekan terakhir ini terdeteksi mengalami penurunan. Per-harinya hanya bertambah antara 4 s/d 17 warga saja. Data ini Jauh melorot dibanding data di sepanjang Juli yang bergerak antara 60 s/d 90 per-harinya. Bahkan pernah mencapai 167 warga sehari. Meski begitu, bara semangat untuk perang melawan covid, menurut Alith, tidak boleh mengendor. “Perjuangan harus tetap berlanjut,” tegas AKBP Alith. Targetnya, menggiring Kabupaten Bangkalan yang untuk sementara masih bercokol di zona oranye, segera bergerak menuju zona kuning (risiko rendah). "Tujuan utamanya, ya harus bermuara di zona hijau atau risiko terkontrol,” harap AKBP Alith, yang juga Wakil Ketua Satgas Kabupaten. Agar impian itu segera terwujud, AKBP Alith menyerukan agar seluruh masyarakat bersama tim satgas kabupaten dan kecamatan tetap kompak dan disiplin menerapkan beberapa langkah strategis. Di antaranya tetap disiplin mematuhi ketentuan prokes. Utamanya 5-M, yakni rajin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan meminimalisir kegiatan di luar rumah. Selain itu, kegiatan vaksinasi massal, swab antigen dan swab PCR sebagai bagian dari program T-3 (tracing, testing da treatment), harus pula mendapat dukungan penuh. "Ini penting, karena target 80 % herd immuntity di Bangkalan belum terpenuhi,” pungkas AKBP Alith Alarino.(ras)
Sumber: