Jatim Pacu Ekspor Kopi Olahan

Jatim Pacu Ekspor Kopi Olahan

SURABAYA - Ekspor komoditas kopi dari Jawa Timur, 73 persennya masih berupa biji kopi. Kualitas produksi pada 2019 ini, ekspor olahan kopi terus dipacu dan ditingkatkan. Indonesia merupakan urutan kelima produsen kopi dunia dan Jawa Timur di urutan kelima secara nasional "Ke depan kita usahakan yang ekspor sudah olahannya," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan saat pembukaan Festival Kopi Jawa Timur 2019 di Grand City Surabaya. Drajat Irawan menambahkan, jika produk olahan nilai kopi jauh lebih mahal. "Yang pasti kalau sudah diolah akan ada peningkatan harga mulai 30-60 persen,” terang dia. Negara utama tujuan ekspor kopi antara lain Mesir, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Taiwan. Drajat menjelaskan, ekspor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada 2018 mencapai 187,09 juta Dollar AS. Selain biji kopi yang mendominasi, ekspor juga berupa kopi instan sebesar 22,17 persen dan sisanya berupa kopi bubuk, biji kopi panggang (roasted), dan minuman kopi lainnya. Sedangkan impor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada 2018 mencapai 90,35 juta Dollar AS, sebagian berupa biji kopi belum diolah 49,86 persen yang berasal dari Vietnam, Brasil, dan Papua Nugini. Dengan demikian, neraca ekspor-impor kopi Jawa Timur surplus. Drajat menambahkan, Indonesia urutan kelima produsen kopi dunia dan Jawa Timur di urutan kelima secara nasional. ”Mengembangkan progress tentang kopi harus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas. Terutama di sisi industri. Kita mulai dari bahan baku. Sesuai dengan arahan Bu Gubernur adalah petik, olah, kemas, jual. Kami, mengarahkan ke olah, kemas, jual,” tutur dia. Festival kali ini difokuskan kepada proses pengolahan kopi, yaitu roastery dan inovasi produk. ”Festival kopi kali ini diharapkan mampu menghadirkan IKM kopi terbaik Jawa Timur serta menyajikan berbagai hasil kreativitas dalam membuat olahan kopi,” pungkas Drajat.(day/lis)  

Sumber: