Forkopimda Jember Pertajam PPKM Mikro Berbasis RT/RW
Jember, memorandum.co.id - Keseriusan dan kekompakan pelaksanaan PPKM mikro berbasis RT/RW atau berbasis hulu, Bupati Jember Hendy Siswanto, bersama Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin dan Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin, meninjau warga yang isolasi mandiri (isoman) di Perumahan Graha Citra Mas, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Senin (9/8/2021). Bupati Hendy memastikan akan lebih mempertajam PPKM mikro berbasis hulu ini, yakni program yustisi edukasi isoman untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Dari pantauannya, PPKM Mikro berbasis RT/RW ini dinilai sudah berjalan baik, berkat kerja keras bersama baik Pemkab Jember bersama TNI dan Polri. "Progam ini keren, karena langsung masuk pada persoalan. Nanti kita akan melakukan edukasi kepada warga yang sudah Isoman atau yang sedang isoman," kata Bupati Hendy kepada wartawan. Menurutnya, tujuan dari pelaksanaan edukasi tersebut agar warga yang isoman dan warga sekitar masyarakat lebih optimistis dalam masa pandemi Covid-19 ini, tidak perlu ada rasa takut, dan yang terpenting masyarakat diminta disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes) guna pencegahan penularan. "Masyarakat lebih sadar, tentang tujuan dilaksanakan prokes," ujarnya. Dia juga menjelaskan, hingga terakhir atau hari kelima pelaksanaan PPKM mikro berbasis hulu ini, belum ada evaluasi secara menyeluruh. Evaluasinya hanya satgas kecamatan kelurahan/desa sudah melaksanakan program tersebut. "Sudah berjalan semua, kayaknya program PPKM mikro berbasis hulu atau berbasis RT/RW ini akan dilanjutkan. Karena langsung pada persoalan (memutus rantai penularan Covid-19), kita membantu sembako, obat-obatan, vitamin, tetangganya di-swab gratis, dipantau hingga sembuh dan nantinya ada yang mengawasi," ungkapnya. Bupati Hendy juga menegaskan, selama pelaksanaan PPKM level 3 di wilayah 3 kecamatan, Kota Jember, Satgas Penanganan Covid-19 lebih banyak berkunjung ke kawasan perumahan. Hal ini karena warga isoman di perumahan paling banyak. "Untuk perkampungan, jumlah warga yang isoman sedikit, mulai besok sudah mulai berkunjung ke perkampungan," terangnya. Bupati Hendy menegaskan, bahwa kegiatan ini mendapatkan pengawasan dari provinsi dan pusat. Nantinya satgas penanganan Covid-19 akan dapat nilai, akan masuk level ke berapa. "Hari ini, hari terakhir, mungkin malam ini ada pengumuman dari bapak presiden. Kalau tetap level 3, berarti kita harus mempertajam dan lebih massif lagi," ujarnya. "Karena itu kami minta tolong, bahwa penanganan Covid-19 bukan hanya kewajiban pemerintah. Kami minta tolong masyarakat melaksanakan prokes dan mematuhi imbauan pemerintah," pungkas Hendy Siswanto Sementara Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M Nurdin menambahkan, Setelah melihat data di wilayah ini imun bagus semua, virus tidak memilih tua maupun muda. Semua bisa diatasi, kami harap bisa selesai kalau kita sama-sama bertanggung jawab. "Maka dari itu pemerintah dan TNI Polri bahu membahu melaksanakan tugas ini. Tidak usah ragu di-swab jika hasilnya nanti positif akan di bantu dengan bantuan. Jangan tunggu sudah sesak parah itu berisiko tinggi. Bila positif di Kebon Agung kita siapkan makan itu lebih bagus dari pada diam," beber Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Jember Program ini tujuan sangat mulia. Pemerintah ingin melindungi menyelamatkan nyawa manusia. Apalagi di Jember masih tinggi angka meninggal dunia. Kabari tetangga bagi yang belum swab, target per hari 3.000 orang untuk meyakinkan kita sehat atau tidak. "Ini bukan panggilan tugas tapi panggilan kemanusiaan ukuran bukan waktu tapi keberhasilan menyelamatkan manusia. Agar ekonomi bisa bergerak maka kepatuhan harus dilaksanakan. Tetap semangat semoga Covid-19 mereda di Kabupaten Jember," tegas lulusan Akmil 2001 ini. (edy/fer)
Sumber: