Dukung MBKM, FTP-UB MoA dengan 63 Universitas se-Indonesia

Dukung MBKM, FTP-UB MoA dengan 63 Universitas se-Indonesia

Malang, memorandum.co.id - Forum Komunikasi Perguruan Tinggi-Teknologi Pertanian Indonesia (FKPT-TPI), menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) kerja sama, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya bersama 63 universitas se-Indonesia, Kamis (5/8/2021). Usai penandatanganan yang dilakukan secara daring itu, kemudian dilanjutkan webinar series 1 Dean's Talk. Tema yang diambil, terkait Pengembangan Inovasi Produksi Pangan berbasis Sumberdaya Lokal dalam Era Revolusi Industri 4.0 Menuju Daya saing Global. "Di era Revolusi Industri 4.0 ini, kata kuncinya adalah daya saing. Untuk itu, harus ada produk inovasi dan terobosan. Karena itu, perlu kerja sama banyak pihak. Sehingga bisa bersanding bersama dan maju bersama," terang Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS, Kamis (5/8/2021) melalui daring. Karena itu, sebagai Rektor UB, ia mengapresiasi acara yang bisa menghasilkan karya di bidang teknologi pertanian. Pihaknya selalu mendorong kerja sama dan sinergitas. Terlebih dalam masa pembelajaran Meredeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Dengan sinergitas, bisa melakukan pertukaran bersama. Termasuk bidang research hingga penelitian," lanjutnya. Ketua FKPT-TPI Prof Dr Ir Imam Santoso MP yang juga Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB menerangkan, MoA kali ini merupakan kerja sama tahap II setelah sebelumnya menjalin kesepakatan dengan 34 universitas lain se-Indonesia pada Januari 2021. “Ini sebagai bukti, FKPT-TPI mendukung MBKM. Untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan bersama antar perguruan tinggi. Memberikan kesempatan mahasiswa, untuk belajar di luar perguruan tinggi dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka," terang Dekan. Sementara itu, Ketua Asosoasi Profesor Indonesia (API) Prof Ari Purbayanto menjelaskan, bahwa inovasi sangat dibutuhkan untuk menjawab permasalahan yang ada. “Terima kasih untuk Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya untuk kegiatan ini. Bahkan selalu aktif dalam berbagai kegiatan API dan kegiatan kegiatan keilmuan lain. Saat ini memang dibutuhkan kersajama saling mendukung dari berbagai disiplin ilmu, untuk menciptakan inovasi inovasi dan solusi,” jelas Prof Ari. (edr/fer)

Sumber: