Jelang Iduladha, Dinas Peternakan Tulungagung Pantau Hewan Kurban
Tulungagung, memorandum.co.id - Hari Raya Iduladha tinggal menghitung hari. Salah satu persiapan yang dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung adalah memantau kondisi kesehatan hewan kurban yang beredar di masyarakat. Termasuk mendatangi kandang milik sejumlah peternak hewan di wilayah Puskeswan Kecamatan Ngunut. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto mengatakan pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban sebelum sampai ke tangan masyarakat. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi kondisi bulu hewan, kemudian dipastikan juga kondisi kulit yang sehat, saluran pembuangan binatang, mulut bagian luar dan dalam serta kelincahan hewan, serta kondisi kotoran hewan ternak. “Ya tidak hanya kelompok saja, tapi tempat-tempat penjualan hewan kurban dimonitoring (diperiksa),” ujar Mulyanto, Minggu (18/7). Pihaknya menyebut, pemeriksaan juga dilakukan di Pasar Hewan Beji, yang selama ini menjadi rujukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli hewan qurban. Mulyanto memastikan, sampai sekarang belum ada laporan hewan kurban yang tidak layak jual. Kondisi hewan saat ini sudah siap untuk dijual kepada pembeli. "Sejauh ini kami belum temukan kondisi hewan yang tidak sehat, semua siap untuk dijual," jelasnya. Pihaknya mengakui, dengan kondisi hewan yang sehat dan siap untuk dijual, otomatis mempengaruhi harga jual hewan juga dan diprediksi akan mengalami kenaikan saat mendekati perayaan Iduladha. Begitu juga dengan harga kambing. Jika biasanya berkisar Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per ekor, mendekati Iduladha bisa Rp 3,5 juta per ekor. “Kalau biasanya berat hidup itu 45-46 ribu perkilo untuk sapi, saat ini bisa mencapai 50-55 ribu,” terangnya. Disinggung mengenai kendala distribusi selama penerapan PPKM darurat, Mulyanto mengakui tidak ada kendala. Sejauh ini distribusi hewan dari dan keluar Tulungagung masih berjalan lancar.“Pasar tetap jalan, permintaan tetap banyak,” pungkasnya. (fir/mad)
Sumber: