Kendaraan Dinas Dandim Mobil Pertama Masuk Desa

Kendaraan Dinas Dandim Mobil Pertama Masuk Desa

Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 TA 2019 di Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim memberi secercah harapan bagi masyarakat setempat. Mereka berharap dikerahkannya 150 personel TNI bersama masyarakat setempat mampu mengentas desa ini dari beragam problem sosial, mulai kemiskinan, kekeringan, dan minimnya sarana prasarana (sarpras). Seperti yang dirasakan M Ikrom yang mengajar di SDN Tondomulo 3, Dusun Bunten, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Setiap berangkat dia tak pernah bersepatu dan berseragam dinas layaknya guru pada umumnya. Karena tempat mengajarnya berada di dusun terpencil yang jalannya sulit dilalui kendaraan bermotor kala musim hujan. Pendidik 30 tahun ini selalu mengenakan sepatu boot, berkaus olahraga, dan training. Begitu juga tiga pendidik lain di sekolah setempat. Ya, sepanjang musim penghujan jalan menuju dusun yang berjarak sekitar 6 kilometer (km) dari Desa Tondomulo ini sulit dilalui. Jalannya berlumpur dan licin. Karena tak bisa ditempuh dengan waktu normal, dari rumahnya di Desa/Kecamatan Sumberejo, dia harus berangkat sebelum pukul 06.00. Ikrom adalah guru pegawai negeri sipil (PNS) baru di sekolah yang tahun ini hanya memiliki 24 murid. Dia baru diangkat dan ditempatkan di sekolah tersebut sekitar setahun lalu. ''Sebelum saya bertugas, dulu guru perempuan sekolah ini kalau musim penghujan, menginap di Bunten,'' tutur dia menceritakan beratnya mengabdi di dusun tersebut. Parahnya kondisi jalan poros desa menjadikan tak banyak pendidik yang mau ditugaskan di SDN Tondomulo 3. Karena itulah, empat guru di sekolah ini, salah satunya kepala sekolah harus mengajar enam kelas sekaligus. Hanya pada musim kemarau seperti sekarang ini, jalan poros desa yang lebarnya tak lebih dari satu meter tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua. Kondisi jalannya pun tak landai. Naik-turun bukit. Sebagian kondisi jalan berbatu. Kondisi ini juga menjadikan masyarakat setempat kesulitan menjual hasil pertaniannya. Pembangunan juga bergerak lambat karena terbatasnya akses. Bahkan, dusun ini belum teraliri listrik, karena kendaraan pengangkut material tak memungkinkan masuk. Kondisi inilah yang menjadi tantangan bagi TNI untuk membuka akses Bunten dengan dunia luar. Harapan warga dusun yang dihuni 96 KK tersebut jadi kenyataan. Pada pra-TMMD, 3 Juli 2019 lalu, mobil dinas DandimĀ  0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto SSos, MIPol masuk dusun ini. ''Ini mobil pertama yang masuk Bunten,'' kata Jamin, kasun setempat. Sebelum mobil Dansatgas TMMD 105 di Bojonegoro memasuki dusun ini, TNI mengerahkan alat berat untuk mengeruk sejumlah lereng gunung dan menguruk sepanjang 4.000 meter jalan poros desa yang sempit. Kini, jalan menuju Bunten lebarnya dua meter. Untuk memperlancar akses transportasi menuju desa di tengah hutan tersebut, TMMD juga membangun Jembatan Precet dan membangun gorong-gorong pada tiga titik. Enam dusun lain di Tondomulo yang memiliki problem keterbatasan sarpras juga mendapat penanganan dari kegiatan bakti TNI. Di Dusun Tondomulo, misalnya. Karena problem drainase begitu pelik, program TMMD menormalisasi anak Kali Mekuris sepanjang 6.359 meter danĀ  pembangunan drainase. Di dusun yang sama, TNI juga membangun jembatan sepanjang 18x3 meter, pavingisasi jalan lingkungan 300 x 2 meter, dan renovasi 5 unit rumah tak layak huni (RTLH). RTLH lain yang tersebar di Dusun Sumengko (4 unit), Kedunglele (1 unit), Jetis (3 unit), dan Kedungbulus (2 unit) juga dibedah. Khusus di Sumengko yang memiliki problem sanitasi, dibangun sarana mandi cuci kakus (MCK) 1 unit. Begitu juga di Kedunglele yang kesulitan air bersih dibangun 1 unit sumur bor berikut bak penampungan air. Sarpras lain yang dibangun TMMD adalah rehab 3 ruang kelas SDN Tondomulo 2, dan pembangunan sarana drainase di Jantok. Jamin mengakui, program TMMD benar-benar memberi secercah harapan kepada masyarakat Desa Tondomulo. Selama sebulan program TMMD digelar, 10 Juli hingga 8 Agustus, ungkap pria 39 tahun ini, 150 personel TNI menyatu dengan masyarakat. Mereka dari Pokko Satgas, tim asistensi/penyuluh, Pokko SSK, Yonif R-500/Sikatan, Yonif Mekanis 521/DY, Yonarmed 12/2/Kostrad, dan Yon Zipur 5/ABW itu tidak hanya bergotong-royong membangun infrastruktur, namun juga tinggal di rumah-rumah warga. Budaya gotong-royong pun terjalin. Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Arh Redinal Dewanto SSos, MIPol selaku Dansatgas TMMD 105 TA 2019 di Bojonegoro mengatakan, TMMD merupakan wujud kemanunggalan TNI dan rakyat. TNI tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Itu karena menyatunya TNI-rakyat terjalin sejak zaman perjuangan merebut kemerdekaan. ''Melalui TMMD, TNI bergotong-royong, bersama-sama dengan berbagai komponen untuk mewujudkan sebuah harapan masyarakat,'' tegas dia. Dandim berharap program tersebut mampu mengangkat seluruh sendi kehidupan di desa terbelakang ini dan setara dengan daerah lain, khususnya perekonomian masyarakatnya. Diterangkan dia, seluruh sarpras yang dibangun dalam TMMD tersebut berdasar usulan masyarakat dan kemudian direncanakan forkopimda. ''Hasil pembangunan itulah yang kami harapkan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat di daerah terpencil,'' tegas dia. Selain program fisik, terang dia, digelar kegiatan nonfisik yang menggandeng sejumlah instansi untuk memberikan asistensi dan penyuluhan kepada masyarakat. Tujuannya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakat, terutama pembekalan atau pelatihan kreativitas dan home industry. Di antaranya, penyuluhan cukai rokok dan penindakan rokok ilegal, sumber pangan alternatif, program ketahanan pangan, program kawasan rumah pangan lestari, serta kamtibmas dan bahaya narkoba. Kegiatan berikutnya, pembinaan kelompok sadar hukum, kearsipan bagi perangkat dan unsur, pemberdayaan masyarakat, dan organisasi kepemudaan. Juga, pelayanan pembuatan e-KTP, KK, dan akta kelahiran/kematian, pengobatan gratis, perpustakaan keliling, kesehatan terpadau hewan (sapi, kambing, dan domba), serta lainnya. Kepala Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem Yanto menyambut baik kegiatan TMMD. Dia berharap program TMMD mempercepat pembangunan di desanya. ''Terima kasih TNI baktimu tetap kami kenang,'' kata dia.(pendam v)

Sumber: