DKJT Konsisten Hidupkan Potensi Penyair dan Sastrawan di Jawa Timur

DKJT Konsisten Hidupkan Potensi Penyair dan Sastrawan di Jawa Timur

Surabaya, memorandum.co.id - Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) terus berupaya untuk menghidupkan marwah seni dan sastra di Jawa Timur. Meski di tengah gempuran pandemi Covid-19 tak menyurutkan langkah DKJT untuk terus menggali potensi masyarakat Jatim dalam bidang kesastraan. Melalui Departemen Sastra, DKJT telah membuka ruang kepada masyarakat Jatim untuk meperebutkan hadiah dengan memperlombakan karangan puisinya dalam Manuskrip Sayembara Buku Puisi 2021. Tidak tanggung-tanggung, Departemen Sastra memberikan hadiah jutaan rupiah bagi para jawara pada ajang kali ini. Adapun juara 1 mendapatkan Rp 2.500.000 dan karyanya dicetak dan dipublikasikan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur, lalu juara 2 sebesar Rp 1.500.000, dan juara 3 mendapatkan Rp 1.000.000. “Kami juga akan mencetak karya bagi pemenang lomba. Nantinya DKJT sendiri yang akan mempublikasikan karya tersebut,” kata Koordinator Departemen Sastra, Indra Tjahyadi, Sabtu (17/7/2021). Selain itu, lanjut Indra, acara tersebut merupakan pemberian dukungan dalam bentuk biaya dan pendampingan dalam produksi penerbitan dan pertunjukan Buku Puisi melalui kompetisi Manuskrip Buku Puisi. “Meskipun di era pandemi seperti saat ini, namun masih banyak karya-karya yang masuk pada team kami,” katanya. Dia mengaku terkejut, pasalnya karya yang masuk sangat banyak. Ini menunjukkan sastrawan Jatim begitu antusias terhadap ajang Manuskrip Sayembara Buku Puisi 2021. “Bisa dilihat penyair dan sastrawan Jawa Timur tidak berhenti dalam berkarya, mereka tetap produktif dalam situasi dan kondisi apapun,” lanjutnya. Indra berharap, dengan adanya sayembara ini, ke depan yang perlu perhatikan dan dijaga bersama adalah sebuah ekosistem tumbuhnya penyair dan sastrawan dengan potensi yang luar biasa. “Tugas berat dari Departemen Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur adalah menjaga ekosistem yang luar biasa ini. Sayembara Buku puisi ini telah dan akan terus konsisten dilakukan oleh Departemen Sastra. Sehingga penyair dan sastrawan Jawa Timur yang sedemikian banyaknya dapat terakomodasi dan terdokumentasi keberadaannya,” pungkas Indra. (mg3)

Sumber: