Kompak Jual Tabung Oksigen Lebihi HET, Kakak Beradik Asal Sidoarjo Ditangkap Polisi

Kompak Jual Tabung Oksigen Lebihi HET, Kakak Beradik Asal Sidoarjo Ditangkap Polisi

Surabaya, Memorandum.co.id - Tim Satgas Gakkum Polda Jatim berhasil membongkar praktik jual beli tabung oksigen melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), Jumat (12/7). Dari pengungkapan kasus itu, polisi mengamankan tiga orang. Ketiga orang yang diamankan itu berinisial AS dan TW asal Sidoarjo yang merupakan kakak beradik dan satu orang lain berinsial FR. Hanya saja, saat ini ketiganya masih menyandang status sebagai saksi. Selain mengamankan tiga orang, petugas juga menyita barang bukti 129 tabung oksigen berbagai ukuran. Beberapa lembar nota jual beli tabung oksigen, sebuah HP serta akun facebook yang digunakan untuk melancarkan praktik jual beli itu. Dalam bisnis itu, tiga orang ini memiliki peran berbeda. AS bertugas membeli tabung oksigen dari PT NI dan PT S dengan harga Rp 700 ribu. Dia kemudian menyuruh adiknya, TW untuk menawarkan tabung dan isinya itu melalui akun Facebook. Parahnya, mereka menawarkan tabung dengan ukuran kecil dengan harga Rp 1,35 juta. Padahal, saat ini tabung dengan ukuran tersebut harga eceran tertinggi (HET) hanya Rp 750 ribu. Hasilnya, FR yang melihat postingan TW tergiur dan rela membeli. "Dari informasi itu, kami dari satgas Gakkum bekerjasama dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan melakukan penyelidikan. Hasilnya, kami berhasil amankan tiga orang dan barang bukti tersebut," kata Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta, Senin (12/7) pagi. Nico menjelaskan, pengungkapan kasus itu bermula saat tim memperoleh informasi adanya penjualan tabung oksigen diatas harga eceran tertinggi. Sementara situasi saat ini, banyak masyarakat membutuhkan oksigen. "Disisi lain, ketiga orang ini malah mencari keuntungan dengan membeli oksigen dan menjualnya kembali kepada orang lain dengan harga mencapai dua kali lipat," tambah alumnus Akpol 1992 itu. Nico mengimbau, untuk masyarakat tidak melakukan aksi seperti yang dilakukan oleh ketiga orang tersebut. "Jangan membeli tabung oksigen untuk disimpan dan obat-obatan untuk disimpan terlebih lagi untuk dijual kembali," pungkas dia.(fdn)

Sumber: