Menerima Kos Wanita (1)

Menerima Kos Wanita (1)

Ingin Ngruwes Mata Suami

Winta (bukan nama sebenarnya) curiga suaminya, sebut saja Bambang, punya wanita idaman lain (WIL). Kecurigaan itu muncul karena beberapa waktu terakhir Bambang ogah-ogahan, bahkan kadang ogah beneran, memberinya nafkah batin. Kalaupun bersedia, hal itu dirasakan Winta dilakukan Bambang dengan terpaksa. “Tidak ada gregetnya,” keluh Winta, sebagaimana diceritakan kepada pengacara dia, beberapa waktu lalu. Sebagai perempuan sehat dan normal, Winta mengaku sering dibuat spaneng oleh sikap suaminya tersebut. Akibatnya, dia jadi sering uring-uringan. “Kudu ngamuk ae. Sopo sing gak mangkel dikonokno ngono. Tak iya Pak?” curhat Winta saat bertemu Memorandum di kantor pengacaranya, sekitaran Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Jalan Ketintang Madya. Dengan bahasa Indonesia campuran bahasa Jawa berdialek Madura yang medok, warga Kenjeran ini bercerita bahwa selain itu, Bambang yang biasanya tidak pernah memperhatikan penampilan berubah modis, perlente, dan suka ngecruti baju dengan parfum yang dijual di trotoar Gembong. Sebelumnya, lelaki yang bekerja sebagai tukang servis AC dan alat-alat elektronik ini suka klombrotan dan jarang mandi. Winta sebenarnya sudah eneg dan ingin ndugang sang suami. Tapi, Winta merasa tidak punya alasan untuk itu. “Aku pernah beberapa kali mbuntuti Bembeng (sebutan Winta kepada suaminya, red) keluar rumah, tapi selama ini belum pernah mergoki dia sama WIL-nya,” kata Winta. Kenyataan yang diperhatikan Winta, mata Bambang selalu melotot dan berbinar-binar setiap melihat perempuan. Termasuk gadis-gadis yang ngekos di rumah mereka. Winta sampai pernah ngruwes mata Bambang karena itu. Keluarga Bambang-Winta memang menerima kos putri. “Aku juga sempat curiga Bembeng ada main dengan mereka. Tapi mana mu’in,” kata Winta bernada kelakar. Kecurigaan itu muncul ketika ada klien menyerviskan TV. Tiba-tiba Bambang menghilang begitu saja. Padahal, Winta sempat melihat sang suami sempat uthek-uthek TV pelanggan. Winta curiga Bambang nylinthung dan ngendon di kamar salah satu anak kos. Tapi setelah semua kamar kos sudah diintip, tidak ada satu pun aktivitas mencurigakan di sana. Putri-putri belasan hingga likuran tahun itu tampak sliwar-sliwer keluar-masuk kamar mandi, wong memang waktu itu menjelang azan Magrib. Tidak lama berselang tiba-tiba Bambang keluar dari kamar mandi keluarga. Wajah dan pakaiannya tampak kusut. “Aku mencret,” keluh Bambang seperti ditirukan Winta. Perempuan berwajah innocent dan gemar slengekan ini tersenyum sebelum akhirnya menunduk. (jos, bersambung)  

Sumber: