Hari Bhakti Adhyaksa, Sopir Angkot Kota Malang Divaksin
Malang, Memorandum.co.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang menilai para sopir angkutan kota rentan terpapar Covid-19. Untuk itu, Kejaksaan melaksanakan vaksinasi kepada para sopir angkot terminal Arjosari ini di halaman Kantor Kejari Kota Malang, Kamis (08/0/2021). Vaksinasi bertajuk ‘Jaksa Peduli Vaksin Covid-19’ ini dilakukan bersamaan dengan Hari Bhakti Adhyaksa ke 61 dan Hari Ulang Tahun ke 21 Adhyaksa Dharmakarini tahun 2021. "Untuk hari ini, peserta vaksin ada 200 lebih. 100 orang dari keluarga Adhyaksa sendiri. 100 orang dari paguyuban sopir angkot terminal Arjosari. Karena, kami merasa para sopir cukup rentang terhadap penularan covid 19. Selain itu, peserta lainya, adalah dari masyarakat sekitar kantor Kejaksaan Negeri," terang Kepala Kejaksaan Negeri Kota Malang, Andi Darmawangsa. Pelaksanaan vaksinasi ini atas instruksi dari Kejaksaan Agung nomor 132 menyebutkan agar setiap warga Adhyaksa ikut berperan serta membantu pemerintah daerah setempat dalam penanggulangan Covid-19 dengan vaksinasi. “Vaksinasi ini terlaksana juga atas kerjasama dengan Dinkes, Dishub dan Diskominfo. Kami memang ada instruksi dari Jaksa Agung untuk berperan serta dan turut aktif membantu pemerintah daerah, dalam penanganan Covid-19 ini,” terangnya. Namun, lanjut Kajari, meskipun sudah divaksin, ia berharap agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan. Karena vaksin ini menambah kekebalan tubuh (imun). Karena itu disiplin protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Sementara itu, Walikota Malang Drs H Sutiaji yang juga turut hadir bersama Kadinkes, Kadishub serta Kadiskominfo menjelaskan vaksinasi Covid-19 memang bukan tugas dari pemerintah kota saja. Namun, lebih kepada kamanusiaan. Untuk itu pihaknya mengapresiasi langkah dari Kejaksaan Negeri Kota Malang. Apalagi, Kota Malang harus menghabiskan 21 ribu vaksin per hari. “Kami tentu berterima kasih atas vaksinasi ini. Kejaksaan berkolaborasi dengan Pemkot Malang. Semoga ini menjadi percepatan vaksinasi di Kota Malang. Kita menargetkan sampai bulan September sudah 500 - 600 ribu orang. Dengan begitu, bisa sekitar 75 persen warga Kota Malang,” terangnya. (edr)
Sumber: