Tinjau RS Lapangan Tembak, DPRD: Sangat Representatif untuk Pasien OTG 

Tinjau RS Lapangan Tembak, DPRD: Sangat Representatif untuk Pasien OTG 

Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Komisi D DPRD Surabaya Dyah Katarina mengatakan, RS Lapangan Tembak yang berada di Kedung Cowek bisa menjadi kunci keluar atas penuhnya rumah sakit di Kota Pahlawan. Rabu (7/7/2021), politisi PDIP ini meninjau langsung kesiapan RS Lapangan Tembak yang telah diisi 400 bed ini. Menurutnya, RS tersebut sangat relevan untuk menangani pasien Covid-19. "Tempatnya cukup luas dan sirkulasi udaranya bagus. Apalagi ada rooftop-nya, bisa dimanfaatkan bagi pasien OTG untuk berjemur sambil melihat selat madura dan jembatan Suramadu. Ini akan menumbuhkan perasaan senang sehingga imun cepat naik," urai perempuan yang baru sembuh dari Covid-19 ini. Lanjut DK sapaan akrabnya, dia menilai bahkan RS Lapangan Tembak terbilang cukup baik dalam hal sirkulasi dan akses sinar matahari. "Karena beberapa rumah sakit meskipun bagus terkadang tidak ada akses sinar matahari," terangnya. Namun DK berharap tidak ada sentimen dari warga terkait pembangunan RS Lapangan Tembak ini. "Jangan sampai berpikiran kadung disiapno ngene (terlanjur disiapkan) ternyata Covid-nya turun. Jangan. Kam kan mengantisipasi dan harus menyiapkan pelayanan kepada masyarakat. Jadi kanggo nggak kanggo (terpakai atau tidak) tetap harus siap," tegasnya. "Kami semua harus saling support, karena saya melihat Pemkot Surabaya ini sudah melakukan yang terbaik untuk warganya," imbuh DK. Tidak kalah penting, lanjut DK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang menjadi ujung tombak penanganan pasien Covid-19. "RS Lapangan Tembak ini solusi bagi Surabaya yang mulai kewalahan. Namun apabila nakesnya kurang, entah bagaimana caranya saya optimis pasti pemkot punya jalan keluar," paparnya. Untuk itu, DK berharap adanya RS Lapangan Tembak ini menjadi satu fasilitas yang keberadaannya bisa dimanfaatkan khalayak luas. "Mohon support dan doa warga Surabaya, mudah-mudahan ini kemanfaatannya bisa dirasakan. Sehingga bisa diisi oleh pasien OTG dan bergejala ringan, sementara yang berat-berat bisa berada di rumah sakit dengan peralatan yang lebih lengkap," pungkasnya. (mg3)

Sumber: