Seram, Pelanggar PPKM Darurat Disanksi Lihat Pemakaman Jenazah Covid-19

Seram, Pelanggar PPKM Darurat  Disanksi Lihat Pemakaman Jenazah Covid-19

Surabaya, memorandum.co.id - Dalam pelaksanaan PPKM darurat Jawa-Bali, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya bersama tim gabungan dari TNI-Polri setiap malam menggelar operasi patuh PPKM darurat. Operasi ini bertujuan untuk menertibkan warga yang tidak menerapkan protokol kesehatan (prokes) serta menertibkan warung makan, warung kopi, dan toko yang masih beroperasi melebihi pukul 20.00 WIB. Bagi pelanggar yang terjaring, akan dimintai KTP untuk didata dan langsung dibawa menggunakan bus untuk di kumpulkan di Liponsos Keputih. Mereka yang melanggar protokol kesehatan dikenakan sanksi berupa tour of duty. Pelanggar akan diajak menyaksikan pemakaman jenazah yang meninggal karena Covid-19 pada pukul 24.00 WIB, kemudian para pelanggar itu juga diharuskan memberi pelayanan sosial bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Liponsos keesokan harinya. "Kita tempatkan di Liponsos selama satu malam, sekitar pukul 24.00 kita ajak ke tempat pemulasaran jenazah dan setelah itu kita arahkan untuk melihat proses pemakaman dan makam warga Surabaya yang meninggal karena Covid-19,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto, Selasa (6/7/2021). Pada Senin (5/7) malam, didapatkan 145 pelanggar prokes yang terjaring operasi. Eddy menambahkan, setelah diajak berkeliling dari makam Keputih, para pelanggar prokes akan menginap di Liponsos Keputih. Sampai kemudian di pagi hari, mereka diajak memberikan pelayanan sosial bagi ODGJ. Lalu pada pukul 08.00 WIB, pelanggar prokes akan di swab. Bagi yang hasilnya positif akan diisolasi sedang yang hasilnya negatif dipulangkan ke keluarga masing-masing. "Bagi para pelanggar yang sudah menandatangani surat pernyataan, jika mereka kembali melakukan pelanggaran kedepannya akan mendapatkan sanksi yang lebih berat. Sanksi berikutnya adalah kerja sosial di Liponsos selama lima hari dan membantu pembuatan peti jenazah, supaya mereka tahu bahwa pemkot bekerja secara maksimal untuk menangani korban Covid-19," tegas Eddy. (mg3)

Sumber: