Permintaan Plasma Konvalesen di Lumajang Meroket, Pasien Harus Inden

Permintaan Plasma Konvalesen di Lumajang Meroket, Pasien Harus Inden

Lumajang, memorandum.co.id - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Lumajang berimbas pada peningkatan permintaan plasma konvalesen, sedangkan ketersediaannya masih menipis. Hal itu menyebabkan pasien harus antre jika ingin mendapatkan plasma konvalesen, bahkan harus inden terlebih dahulu. Manajer Kualitas Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Lumajang, Anis Mufarida mengatakan, stok plasma konvalesen masih kurang, bahkan saat ini permintaan di Kabupaten Lumajang sedang tinggi-tingginya. "Untuk stok plasma konvalesen masih kurang, bahkan di Lumajang sendiri permintaan sedang tinggi-tingginya. Contohnya sekarang ini masuk 2 pendonor tapi ini sudah ada yang inden," ujarnya saat dikonfirmasi secara langsung oleh memorandum.co.id, Selasa (6/7/2021). Anis menjelaskan, sampai dengan hari ini pasien yang inden untuk mendapatkan plasma konvalesen di Kabupaten Lumajang banyak sekali. Daftar antrean permintaan plasma konvalesen mencapai 21 pasien atau sekitar 42 kantong. "Stok yang dimiliki UTD PMI Lumajang saat ini adalah sembilan kantong dengan rincian tiga kantong golongan A, empat kantong golongan B, dua kantong golongan O dan satu kantong golongan AB. Ini sudah ada yang pesan semua tapi belum diambil," jelasnya. Anis menambahkan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan plasma konvalesen termasuk mengirim surat ke Bupati dan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kabupaten Lumajang, namun sampai saat ini masih belum ada respon. "Kita kemarin bersurat ke Pak Bupati untuk mengimbau ASN yang penyintas Covid-19 agar diutus untuk donor. Kita juga bersurat ke pabrik-pabrik kayu, cuman memang semuanya masih belum ada respon," imbuhnya. Saat disinggung mengenai adanya wacana kerjasama dengan Polres untuk tracing penyintas yang ada di desa-desa, Anis mengaku belum ada rencana seperti itu. "Kita sudah kerjasama dengan Polres waktu peringatan Hari Bhayangkara kemarin itu. Ada 12 orang anggota Polres yang kita screening dan yang lolos ada 10 orang. Untuk wacana tracing penyintas di desa-desa masih belum ada," ungkapnya. Anis mengaku jika pihaknya sudah sepakat untuk berkomitmen akan melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan plasma konvalesen di Kabupaten Lumajang. "Kami sepakat dengan teman-teman, berkomitmen bagaimana caranya untuk Lumajang sendiri harus terpenuhi sesuai dengan permintaan, kita harus bisa melayani yang di Wilayah Lumajang," pungkasnya. (Fai)

Sumber: