Suami Minder Bersenjata Mini (2-habis)

Suami Minder Bersenjata Mini (2-habis)

Benjol-Benjol kayak Dientup Tawon

Suatu saat Dayat bertemu tema lamanya, sebut saja Liting. Mereka punya masalah yang sama: senjata mini. Namun, sudah beberapa waktu Liting keluar dari masalah itu. Senjatanya berhasil diperbesar dengan cara suntik. Bukan ke paramedis atau dokter, melainkan ke praktisi kecantikan di kawasan Pasar Besar. Tanpa menunggu waktu lama Dayat diajak Liting menemui sesorang yang telah berjasa menambah volume pusakanya. Namanya sebut saja Bunder. “Hari itu juga saya disuntik Pak Buder di rumahnya,” aku Dayat. Surprise. Nia terkejut saat malam harinya melihat senjata Dayat. Ia tampakkan kegembiraan. Tapi, kegembiraan itu tak bertahan lama. Di tengah pertempuran Nia tercetus kekagetan. “Mas Dayat apakan anunya?” tanya Nia seperti ditirukan Dayat. Dayat tidak menjawab. Di tengah ngos-ngosan lelaki sedang ini hanya tersenyum. “Mas apakan anunya?” desak Nia. Dayat masih diam. Begitu selesai pertempuran, Nia mengulangi pertanyaannya, “Kamu apakan?” “Disuntik temannya Liting.” Ternyata Nia tidak setuju dengan langkah suaminya. Ia mengkhawatirkan langkah Dayat yang sembrono tersebut. “Itu bahaya. Nek salah kedaden, anumu infeksi   dan bengkak gak karuan,” protes Nia. Dayat hanya diam. Sehari dua hari tidak terjadi apa-apa. Dayat masih bisa membanggakan pusakanya yang agak jumbo. Meskipun belum pantas disebut deworengku, paling tidak bisa disebut roderoku, rodok gede, rodok kaku. Nia juga tidak lagi protes. Bahkan mulai bisa menikmati perubahan senjata milik sang suami. Kemesraan rumah tangga mereka bertambah. Romantismenya pun bertambah. Hal itu berjalan lebih dari sebulan. Tak disangka, suatu hari tiba-tiba Dayat minta tolong Liting diantar ke Pak Bunder. Liting sempat menolak, tapi dipaksa Dayat. Celaka, walau Liting bergeming tidak mau mengantar, Dayat nekat berangkat sendiri. Wal hasil Dayat disuntik tagap kedua. Hasilnya diakui Dayat lebih yahut. Nia yang tidak tahu soal suntik kedua ini tidak berkomentar. Ia hanya sedikit mengeluhkan senjata suaminya yang tidak lagi bisa tegak. Agak loyo. Dua minggu kemudian Nia baru marah-marah dan bertanya diapakan lagi senjata Dayat. Bentuknya memang jadi nggak karu-karuan. Benjol-benjol kayak baru dientup tawon. “Istriku marah besar. Aku digugat cerai. Entah ini beneran atau nggedak, nyatanya aku sampai di sini. Nanti jadwalnya mediasi. Aku mau minta maaf. Mudah-mudahan diterima dan kami tidak jadi cerai,” kata Dayat berharap. (jos, habis)      

Sumber: