Perjuangan Muda – Mudi Sembuh Dari Covid 19
Malang, Memorandum.co.id - Corona Virus Desease (Covid) 19, masih menjadi momok di tengah masyarakat. Karena dampaknya begitu luas, hingga menyasar semua lini. Bagi penderita merasa terasing bahkan terkucil dari masyarakat hingga isolasi. Cerita dua muda mudi yang sembuh dari Covid 19 ini, mungkin bisa jadi gambaran. Betapa pentingnya menjaga protokol kesehatan sebagai salah satu pencegahan. Keduanya, Iqbal Baswara Wahyu Kusuma Putra (22), pekerja sipil, warga Jl. Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dan Novita Indah (25), mahasiswi, warga Jl Kemantren, Kota Malang. Mereka, pernah tinggal di Safe House Pemerintah Kota Malang, untuk isolasi. "Awalnya, saya merasa kurang enak badan. Meriang nggereges, hingga tidak bisa membau," terang Iqbal saat ditemui Memorandum. Dengan gangguan kesehatan itu, lanjut Iqbal, akhirnya dirinya memilih mengecek kesehatan, dengan saeb antigen. Dan hasilnyapun positif. "Karena hasilnya positif, akhirnya saya dibawa ke safe house. Di tempat itu, memang pola kesehatan berbeda," lanjutnya. Di safe house itu, Iqbal menerangkan, jika aturan kesehatan sangat ketat. Mulai dari jam tidur, bangun tidur dan aktivitasnya. Fasilitasnya cukup lengkap, mulai kebutuhan cuci-cuci, wifi, senam fun game dan lainnya. "Untuk makanan, bisa dibilang 4 sehat 5 sempurna. Selain itu, juga bervariasi. Semua untuk mempercepat penyembuhan. Untuk tetap bekerja, sarana seperti zoom meetting, mengerjakan laporan, tetap bisa dilakukan," imbuhnya. Tidak ketinggalan vitamin, obat obatan, higgga olah raga, semua dengan jadwal tersusun. Pemeriksaan kesehatan suhu badan secara rutin. "Saya 2 minggu berada di sana. Penting juga adalah tetap menumbuhkan semangat dan kemauan kuat untuk sembuh. Itu menjadi faktor penting penyembuhan," pungkasnya. Setelah tim kesehatan melakukan pengecekan dan kondisi membaik. Akhirnya dirinya diperbolehkan pulang. Namun, tidak langsung boleh interaksi dengan masyarakat umum. Harus berada di rumah beberapa hari untuk pemulihan, selanjutnya berinteraksi dengan masyarakat. Lain lagi cerita Novita. Mahasiswi ini mengaku, bahwa sebelum terkena Covid 19, dirinya memang baru dari luar kota. Ketika merasakan ada gangguan kesehatan, dirinya memeriksakan ke Puskesmas. "Setelah periksa dari Puskemas, saya sempat menunggu hasilnya. Tidak berapa lama, saya dikabari bahwa hasilnya positif Covid 19," terangnya. Usai memberikan hasil pemeriksaan, lanjut Novita, pihak Puskesmas tetap memintanya untuk tetap tenang. "Hingga pada akhirnya, saya dibawa untuk tinggal di safe house. Saya tinggal 10 hari di sana. Semua sarana, memang mendukung untuk mempercepat penyembuhan. Dan hingga akhirnya, sudah dinyatakan membaik dan boleh pulang," pungkasnya. (edr/gus)
Sumber: