Cegah NRW, Tugu Tirta Cari Solusi

Cegah NRW, Tugu Tirta Cari Solusi

Malang, Memorandum.co.id - Kehilangan air menjadi salah satu problematika yang jamak dihadapi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia. Bukan hanya merugikan pelanggan, besarnya kerugian finansial akibat kehilangan air menjadi alasan kuat mencari cara menurunkan angka kehilangan air atau non revenue water (NRW). Untuk meminimalisir persoalan ini Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menggelar inhouse training NRW Dasar bagi karyawan di D'Boutique Hotel Kota Malang, Senin-Selasa (28-29/6/2021). Direktur Teknik Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Ir Ari Mukti MT menyampaikan, kegiatan inhouse training ini menjadi media sharing knowledge yang sangat berharga bagi pegawai Tugu Tirta. "NRW dasar ini perlu dipahami segenap karyawan dan karyawati, lintas bidang. Masalah NRW menjadi tanggungjawab bersama. Mari kita tingkatkan dari hal kecil, untuk mendapat manfaat yang besar bagi umat," terangnya usai membuka kegiatan ini, Senin (28/6/21) pagi. Dikatakan, meski kehilangan air menjadi masalah laten yang pasti dihadapi perusahaan namun perlu dicarikan solusi. “Harapannya karyawan dan karyawati kami selalu memiliki solusi untuk meminimalisir problem NRW di segala situasi. Mereka paham identifikasi masalah hingga upaya-upaya apa saja yang harus dilakukan,” paparnya. Manajer NRW Tugu Tirta, Rahmad Hadi Sasmito SH menambahkan pentingnya inhouse training dilakukan agar perangkat internal di perusahaan bisa satu visi dan satu pemahaman mengenai NRW di bagian teknik. "Ibaratnya harus satu 'iman'. Diklat ini berupaya menyelaraskan visi dan pemahaman mulai dari level top management hingga seluruh stakeholder terkait. Hal ini akan berimplikasi positif dalam mengubah sistem distribusi berbasis NRW, dari hulu sampai hilir," urai Rahmad. Dia mengilustrasikan, pada medio 2010 silam pelanggan Perumda Air Minum Tugu Tirta atau dulunya PDAM Kota Malang di angka 90 ribuan dengan tingkat NRW hingga 42%. Ada sekitar 25% sambungan yang tidak bisa teraliri optimal selama 24 jam. Namun dengan segala inovasi, pengembangan serta pemutakhiran sistem, kini di tahun 2021 ada capaian signifikan yang patut dibanggakan. "Saat ini pelanggan kita mencapai 170.573. Meski jumlah tambahan pelanggan sangat luar biasa, tapi kapasitas pelayanan tetap 1500 liter/detik selama 24 jam dan zona air minum prima sudah di seluruh layanan. Tingkat NRW ditekan sampai 16%," urainya. Tak heran bila Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang menjadi jujugan PDAM se-Indonesia untuk belajar dan pelatihan. "Kita sudah memiliki trainer teruji, bersertifikat serta mempunyai jam terbang nasional. Para trainer kita berkompeten dan telah rutin mengisi pelatihan ke berbagai daerah di tanah air. Sejauh ini, kita telah dipercaya melakukan pendampingan ke banyak PDAM se -Indonesia serta menjadi jujugan kunjungan lapangan," jelas Rahmad. Ini diamini Manajer SDM Tugu Tirta, Drs Dody Varuna. Karena itulah, inhouse training diisi oleh para pemateri berkompeten dari internal perusahaan. "Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang memiliki para trainer yang mumpuni dan memenuhi klasifikasi center of excelent dan sebagainya. Trainer kita potensial dan paham kondisi exsisting, sehingga ketika menularkan ilmu bisa langsung menyesuaikan dengan contoh masalah yang sering dihadapi rekan-rekan di lapangan sehari-hari," ujarnya. Dengan begitu, diklat atau pelatihan ini bisa sangat efektif, efisien dan berdaya guna. Selain itu juga implementatif, serta dapat meningkatkan kompetensi pegawai senior yang dulunya mungkin belum mendapatkan pendidikan formal terkait teknis NRW atau teknik pengairan secara spesifik. "Sedangkan NRW adalah masalah nasional yang dihadapi PDAM se-Indonesia. Jika masalah NRW bisa kita tekan, dampaknya akan luar biasa untuk menekan kerugian. Untuk itu inhouse training ini digelar dan melibatkan sinergitas seluruh bagian, karena semua jajaran harus tau dan paham mengenai NRW dasar," jelas Dody. Inhouse training selama dua hari ini melibatkan sejumlah pemateri, diantaranya Ir Ari Mukti MT, Rahmad Hadi Sasmito SH, Frida Handini ST, Asvie Hermawan SR, Dalmuji ST, Desy Galuh Indarko ST dan Gigih Yuli Asmara ST. Materi yang diberikan antara lain pembentukan DMA, strategi pengendalian kehilangan air fisik, neraca air (water balance), manajemen tekanan, metode step test & deteksi pencarian kebocoran, strategi pengendalian kehilangan air non fisik, hingga sesi diskusi dan tanya jawab. (*/ari)

Sumber: