Antisipasi Zona Merah Covid-19, Forkopimda Jatim Rakor Virtual Bareng Pemda

Antisipasi Zona Merah Covid-19, Forkopimda Jatim Rakor Virtual Bareng Pemda

Surabaya, Memorandum.co.id - Forkopimda Jawa Timur kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Madiun dengan sejumlah kepala daerah di Jatim secara virtual guna membahas permasalahan dan penanganan covid-19 di masing-masing daerah yang mengalami peningkatan kasus covid-19. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta Sekdaprov Jatim, Pejabat Utama Polda Jatim, dan Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya mengikuti Rakor penaganan covid-19 dengan beberapa beberapa kepala daerah di Jatim di antaranya kabupaten seluruh Madura, yakni Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bangkalan, selain itu juga ada kabupaten Ngawi, dan Bondowoso. Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, langkah-langkah penanganan covid-19 yang pertama adalah update dan sinkronisasi data, terkait sebaran covid-19 yang nantinya dijadikan dasar untuk analisa dan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro. "Laksanakan 3T secara konsisten. Cek ketersediaan BOR Isolasi, dan BOR ICU. Laksanakan vaksinasi massal sesuai arahan Presiden. Optimalkan pelaksanaan operasi yustisi. Laksanakan kegiatan Covid Hunter secara konsisten. Laksanakan press rellease dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berasal dari daerah masuk zona merah, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan," papar Kapolda Jatim, Jum'at (18/6/2021). Selain itu, Kapolda Jatim juga memberikan arahan untuk melaksanakan penyekatan pada daerah yang masuk zona merah dengan mengambil tindakan tegas, pengetatan pengawasan untuk mencegah penyebaran covid-19. Pangdam V/Brawijaya menambahkan, dalam Rakor ini secara langsung dipimpin oleh Forkopimda Jatim dan diikuti oleh kepala daerah secara virtual. Namun tidak semua kepala daerah mengikuti Rakor ini, melainkan hanya kepala daerah yang cenderung ada peningkatan kasus covid-19, khususnya terkait penambahan kasus harian dan meninggal dunia. "Memang untuk Jawa Timur masih fokus terhadap Bangkalan, setelah 11 hari atau 12 hari, lonjakan kasus mulai tanggal 5 sampai sekarang tanggal 17 ini masih belum ada penurunan untuk Bangkalan. Bahkan kasus hariannya masih tinggi dan meninggalnya masih tinggi. Kita tadi rapat koordinasi agar kasus Bangkalan tidak menimpa ke daerah-daerah lain," papar Mayjend TNI Suharyanto. "Langkah-langkahnya adalah peningkatan BOR (Bed Ocupancy Ratio), kemudian penyekatan, vaksinasi nasional, dan penegakan protokol kesehatan. Ini pun harus terus digelorakan kepada masyarakat kita, dan khususnya mewaspadai terkait dengan adanya libur panjang," lanjut Pangdam. Pangdam juga mengatakan, setiap ada libur panjang, pasti ada kenaikan. Yang harus diwaspadai sebulan ke depan, ini ada Iduladha jangan sampai ini terulang lagi. "Makanya Forkopimda tingkat provinsi keliling terus, kita memberikan semangat kepada para Bupati /Walikota, Kapolres, dan Dandim, untuk terus bekerja menjaga wilayahnya terkait dengan peningkatan kasus covid-19 ini," pungkasnya. (Mg6)

Sumber: