Terapkan Prokes, Polisi Kawal Penyaluran BPNT di Bayeman

Terapkan Prokes, Polisi Kawal Penyaluran BPNT di Bayeman

Probolinggo, Memorandum.co.id - Polsek Tongas jajaran Polres Probolinggo Kota secara rutin dan berkesinambungan menjaga kondusifitas kamtibmas sekaligus meningkatkan kemitraan dan sinergi di antara aparat keamanan dengan warga. Kali ini, personel Polsek Tongas melakukan pengawalan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) kepada warga masyarakat yang tergolong dalam keluarga pra sejahtera di Desa Bayeman. Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Pengawalan dilakukan Ps. Kanit Binmas Polsek Tongas Aipda Wahyu dan Ps. Kanit Sabhara Bripka Hadi, bersama Pendamping PKH, tim pelaksana, pendamping warga Desa Bayeman yang menerima BPNT. Sebanyak 648 keluarga penerima manfaat (KPM) berupa Sembako. Diantaranya, beras 15 kilogram, telur 1 kilogram, daging ayam 0,5 kilogram, tempe, sayur, dan buah. “Penerima BPNT di Desa Bayeman sebanyak 648 KPM. Masing-masing mendapat bantuan berupa sembako diantaranya beras 15 kilogram, telur 1 kilogram, daging ayam 0,5 kilogram, tempe, sayur, dan buah,” ujar Ps. Panit Binmaa Polsek Tongas, Aipda Wahyu, Kamis (10/06/2021). Tak hanya itu, Wahyu menghimbau agar dalam pelaksanaan pembagian BPNT tetap mematuhi Protokol Kesehatan mengingat ini masih pandemi virus Covid-19 belum berakhir. "Dalam pembagian BPNT dilakukan secara perkelompok yang mana hanya di ambil perwakilan yaitu ketua Rt, hal ini mencegah adanya kerumunan yang sangat berpotensi akan adanya penularan wabah Covid-19. Sebisa mungkin kegiatan apapun yang ada di desa harus tetap mematuhi 5 M serta menerapkan Protokol Kesehatan,"tandasnya. Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari, melalui Kapolsek Tongas IPTU Gendut Wijayanto mengatakan, bantuan dalam masa pandemi Covid-19 saat ini sangat dibutuhkan karena banyak warga masyarakat pendapatannya berkurang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada yang kehilangan pekerjaan. “Bantuan sosial sembako berupa BPNT saat ini sudah mulai lagi diserahkan kepada warga masyarakat yang sangat membutuhkan guna membantu mencukupi kebutuhan hidupnya,” tuturnya. Disamping itu, penyaluran BPNT memperhatikan prosedur protokol kesehatan dengan 5M. Yakni, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. “Penyaluran BPNT selalu libatkan personel untuk melakukan pendampingan dan pengamanan, hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap program pemerintah agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat sasaran,” pungkas Gendut Wijayanto.(mhd/yud)

Sumber: