Pascapelemparan Batu, Polres Probolinggo Kota Sambangi Sekolah

Pascapelemparan Batu, Polres Probolinggo Kota Sambangi Sekolah

Probolinggo, Memorandum.co.id - Upaya mencegah tawuran pelajar tidak hanya dilakukan oleh sekolah, orangtua, Dinas Pendidikan. Kali ini, jajaran Polres Probolinggo Kota ikut berperan dengan terjun ke SMK Ahmad Yani di Jl Mastrip Kota Probolinggo yang mendadak diserang puluhan pelajar dengan cara dilempari batu, Senin (07/06/2021), guna mencegah kejadian terulang. Upaya tersebut langsung dilakukan Kasatlantas AKP Roni Faslah didampingi Kasat Intelkam Iptu Teguh Priyasan. Hadir juga Kapolsek Wonoasih Kompol H Kuzaini, Camat Kedopok Imam Cahyadi, Lurah Kedopok Sutari, perwakilan Koramil Wonoasih, beserta Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Probolinggo. Dari mulai sosialisasi sebagai upaya preventif hingga represif dengan melakukan sweeping pelajar yang menggunakan kendaraan sepeda motor tanpa melengkapi surat-surat lengkap masuk sekolah dengan sanksi tilang. Bahkan, Polisi berbincang santai dengan beberapa pelajar sambil memberikan masker untuk mendisiplinkan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. “Guna menekan kejadian tidak terulang yang dilakukan pelajar, kami melakukan upaya pencegahan dini dengan mendatangi sekolah,” kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Raden Muhammad Jauhari melalui Kasat Lantas AKP Roni Faslah, Selasa (08/06/2021). Tak hanya itu, kata Roni Faslah, pihaknya juga menghadirkan dan mengerahkan jajaran Satlantas Polres Probolinggo Kota melaksanakan pembinaan kepada pelajar. Hal ini semua dilakukan agar semua pihak dari mulai guru dan orang tua wali murid ikut bertanggung jawab terhadap aktifitas kegiatan anak-anaknya dari mulai berangkat sekolah sampai dengan pulang sekolah. "Antisipasi daripada kejadian kemarin, hari ini tentunya memaksimalkan beberapa jam sekolah yang ada, termasuk pos-pos yang ada di sekolahan ditempatkan pos pantau sehingga bisa memantau situasi di luar maupun yang ada di dua lokasi sekolah," ucap Roni Faslah. Begitu juga, lanjut Roni Faslah, pihaknya melakukan razia terhadap anak sekolah membawa sajam dan narkotika karena pengaruh alkohol bisa menjadi masalah terkait situasi Kamtibmas. Apalagi situasi kedua belah pihak menyadari perbuatannya tidak terpuji. "Langkah pertama melakukan operasi karena tetap menjadi atensi bersama bagaimana kita bisa meminimalisir dan mengantisiapasinya agar tidak terjadi," terangnya. Diketahui, peristiwa pelemparan batu di SMK Ahmad Yani, Jalan Mastrip Kota Probolinggo yang diduga dilakukan puluhan pelajar tidak ada korban luka, namun sempat membuat guru dan murid kaget. Beberapa titik kaca ruang guru pecah.(mhd/yud)

Sumber: