Rakor Covid-19 Jatim, Ini Hasil Laporan BOR ICU Sejumlah Rumah Sakit

Rakor Covid-19 Jatim, Ini Hasil Laporan BOR ICU Sejumlah Rumah Sakit

Surabaya, Memorandum.co.id - Dalam Rakor antara Forkopimda Jatim dengan BNPB dalam menekan angka persebaran Covid-19 yakni dengan mengecek ketersediaan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur ruang isolasi dan ICU, penambahan tenaga kesehatan dan alat kesehatan serta penerapan protokol kesehatan. Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, untuk menekan penyebaran covid-19 perlu adanya kerjasama dengan meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi disegala sektor untuk menangani covid 19. "Melibatkan Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak dan Polres Bangkalan dalam melakukan penyekatan di perbatasan Bangkalan dan Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19," ujar Kapolda Jatim, Selasa (8/6/2021). Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto menyebutkan adanya peningkatan terkonfirmasi positif pada hari sebelumnya perlu menjadikan perhatian khusus agar lonjakan Covid-19 tidak bertambah parah. "Pelaksanaan penyekatan di perbatasan Surabaya dan Bangkalan pada 6 Juni terkonfirmasi 30 orang positif, pada 7 Juni terkonfirmasi 41 orang positif. Hal ini perlu menjadi perhatian kusus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19," jelas Pangdam V/Brawijaya. Di sisi lain, Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami Ragil Saputro menerangkan, tingkat ketersedian BOR di rumah sakit di Kabupaten Madiun mencapai 35% serta penerapan larangan isolasi mandiri bagi masyarakat Madiun yang terpapar Covid-19 untuk menekan tingkat persebaran Covid-19 di masyarakat. Senada, Bupati Tulungagung menerangkan terkait tingkat ketersediaan BOR di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 63%. Serta tingkat penambahan kasus aktif dalam dua bulan terakhir terjadi kenaikan namun tidak signifikan. Walikota Madiun pun juga menyampaikan, tingkat ketersediaan BOR di Kota Madiun yang mencapi 69% serta upaya penekanan penyebaran Covid-19 di Kota Madiun. Bupati Trenggalek juga menerangkan terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek. Mencapai 86 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Trenggalek mencapai 30%. Paparan Bupati Banyuwangi menerangkan terkait kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi mencapi 101 pasien serta tingkat keterpakaian BOR di Kabupaten Banyuwangi mencapai 51%. Sedangkan Bupati Bojonegoro menerangkan terkait tingkat keterpakaian BOR di Kabupten Bojonegoro yang mencapi 58%. Ahli Epidomologi BNPB juga memberikan pemaparannya. Kasus kenaikan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan tidak diikuti dengan ketersedian BOR yang cukup, sehingga menjadi atensi dari BNPB untuk mengantisipasi dan menekan angka kematian. "Pembelajaran dari lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, apabila diantisipasi pada dua minggu sebelumnya maka tidak terjadi lonjakan mencapai 2000 kasus aktif," ucap Kepala BNPB. Kepala BNPB juga memberikan pengarahan diantaranya, pastikan ketersediaan BOR serta tenaga kesehatan di rumah sakit dan tempat isolasi mandiri, memaksimalkan fungsi Posko PPKM mikro untuk mengendalikan kasus aktiv Covid-19. "Konsisten dan meningkatkan jumlah pemeriksaan baik tracing maupun testing, dan pantau kedisiplinan protokol kesehatan dan pembatasan mobilitas penduduk serta diperlukan kolaborasi, koordinasi dan sinergitas antar stake holder dalam menangani kasus Covid-19," lanjut dia. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, Forkopimda Jatim terus melaksanakan pencagahan penularan Covid-19 terutama varian baru di Jatim dengan melaksanakan protokol kesehatan ketat bagi PMI yang kembali ke Jatim dengan dilakukan karantina dan pemeriksaan swab test di Asrama Haji maupun pos PPKM Mikro masing masing wilayah. "Berkaitan dengan melonjaknya penyebaran Covid-19 di Bangkalan, maka kami Forkopimda bersama sama melaksanakan antisipasi dengan penyekatan di Suramadu dan titik lainnya untuk mencegah penyebaran di daerah lain serta pelaksanaan swab antigen masal maupun 3T," jelas Gubernur Jatim.(Mg6)

Sumber: