Bantu Kawasan KEE Mangrove Ujung Pangkah, KLHK Apresiasi Petrokimia 

Bantu Kawasan KEE Mangrove Ujung Pangkah, KLHK Apresiasi Petrokimia 

Gresik, memorandum.co.id - Petrokimia Gresik mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia atas kontribusinya dalam membantu membangun Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Mangrove Ujungpangkah, di Gresik, Jawa Timur melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Apresiasi kategori Private Sector/Perusahaan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (Ditjen KSDAE) Ir. Asep Sugiharta kepada Senior Vice President (SVP) Umum Petrokimia Gresik, Agung Setiya Budhi mewakili Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di tengah peringatan World Wetlands Day 2021 di Gresik, kemarin. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang turut menyaksikan awarding menyampaikan bahwa, kawasan mangrove Ujungpangkah telah resmi diakui menjadi KEE melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur. Sementara Petrokimia Gresik dalam KEE Mangrove Ujungpangkah ini berkontribusi merehabilitasi kawasan mangrove di Desa Pangkahkulon. "Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan KEE Mangrove Ujungpangkah. Ini merupakan wujud dari komitmen bersama untuk pelestarian lingkungan," ujar Bupati Gresik. Terpisah, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa kegiatan konservasi Petrokimia Gresik pada KEE Mangrove Ujungpangkah diawali dengan penanaman mangrove di lahan seluas 2,3 hektare pada tahun 2015 dan 2016 tepatnya di muara Bengawan Solo. Lahan yang awalnya merupakan tanah timbul berupa hamparan lumpur hasil sedimentasi sungai kemudian ditanami 50.000 bibit mangrove jenis rhizophora mucronata yang pengelolaannya melibatkan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Sari Laut. "Setiap tahun perusahaan rutin melaksanakan monitoring. Berdasarkan laporan terakhir, lahan tersebut kini telah berhasil menjadi hutan mangrove yang secara ekologi sangat baik dengan tingkat pertumbuhan dan jenis beragam, serta penyebarannya juga acak," ujar Dwi Satriyo. Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa komitmen yang sama juga direalisasikan Petrokimia Gresik wilayah lain. Program CSR konservasi mangrove ini direplikasi di Desa Sukorejo Kec. Kebomas dan di Desa Tanjung Widoro (Mengare) Kec. Bungah. "Bentuk kegiatan konservasi di Sukorejo dan Mengare disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat atas permasalahan lingkungan yang ada," imbuhnya. (and/har)

Sumber: