Pelaku Penganiayaan Bocah Kupang Krajan Sembunyi di Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - JM (12), bocah siswa sekolah dasar (SD), yang tewas akibat dianiaya di rumah kos Jalan Kupang Krajan V-A, kini jenazahnya sudah dibawa keluarganya di rumah pemulasaran jenazah Adi Jasa, Jalan Demak, Kamis (3/6/2021). Tampak Lely, Fugita, Budianto, dan kerabat lainnya menunggu di dekat peti mati putih tersebut. Mereka terlihat sedih karena telah kehilangan JM untuk selamanya. Di depan peti mati, juga terpajang pigora foto JM mengenakan baju batik dengan motif corak merah dan diapit dua lilin berukuran besar. Terlihat banyak tamu dari kerabat, teman yang bersimpati dan datang di Adi Jasa Jalan Demak, untuk mengucapkan bela sungkawa. Rencananya Sabtu (5/6/2021), jenazah JM akan dikremasi di Adi Jasa. Lely (37), ibu korban, berharap polisi segera menangkap pelaku, WY yang dinilai perbuatannya sangat kejam dan sangat membahayakan anak-anak lain. "Dan takutnya kasus ini terulang di daerah lain karena orientasi pelaku mengambil harta benda anak di bawah umur," jelas Lely. Seperti yang diberitakan sebelumnya, JM tewas setelah dirawat sepekan di RSUD dr Soetomo pada Rabu (2/6/2021) sekitar pukul 10.00. JM dirawat di rumah sakit karena menjadi korban penganiayaan terduga pelaku WY, penghuni kos di Jalan Kupang Krajan asal Garut, Jawa Barat pada Jumat (26/5/2021) sekitar pukul 12.00. Korban dianiaya dengan dikepruk paving dan kepalanya dibenturkan tembok kamar kos WY. Akibatnya, JM mengalami luka parah di kepala dan mata. Lely mengungkapkan, sebelum kejadian korban sempat bermain dengan dua anak pelaku, BS dan BT di rumah JM di Kupang Krajan. Kemudian JM diduga diajak kedua anak WY bermain di kamar kosnya. Di sanalah penganiayaan terjadi. "Sepertinya sengaja dijemput kedua anak WY," jelas Lely. Setelah dianiaya, WY dan kedua putranya melarikan diri dengan membawa HP merek Oppo Reno milik korban. Hingga kini masih dalam pengejaran Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Terpisah, Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Wicaksana mengatakan, pihaknya masih berupaya menangkap pelaku yang disinyalir masih berada di Surabaya. "Kami masih berupaya melakukan pengejaran di Surabaya. Doakan pelakunya tertangkap," jelas Arief. (rio/fer)
Sumber: