Bocah Kupang Krajan Akhirnya Tewas, Polisi Buru Pelaku
Surabaya, memorandum.co.id - Setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD dr Soetomo selama sepekan, JM (12), bocah warga Jalan Kupang Krajan IV, akhirnya tewas, Rabu (2/6/2021) sekitar pukul 10.27. Sementara itu, Lely, ibu korban mengatakan, tidak ada firasat atau keganjilan apa-apa sebelum kematian anak tunggalnya tersebut. Hanya saja beberapa bulan lalu, JM sempat bercerita kepada Lely jika mimpi berada di taman yang indah saat tidur di kamarnya. "Tapi belum sampai selesai bermimpi, saya bangunkan dari tidurnya sehingga ngomel. Anak saya cerita temannya bagus," ungkap Lely. Anaknya sehari-harinya periang dan suka game Block Man Go. Cepat akrab dengan teman sebayanya.Selain itu juga, korban ini suka diajak traveling dan pasti jujukannya ke pantai lalu berenang. Selama di Surabaya, tinggal bersama Lely dan kakeknya, Budianto. Saat kejadian penganiayaan, masih kata Lely, usai dari Jakarta bersamanya karena ada urusan keluarga. Pada awal 19 Mei dan balik ke Surabaya pada Senin (24/5/2021). Dengan kematian JM, Lely berharap polisi segera menangkap pelakunya. Karena penganiayaan yang dialami anaknya sangat sadis hingga menyebabkannya kematian. "Menurut keterangan dokter korban meninggal karena terluka parah di kepalanya," jelas perempuan 37 tahun ini sambil meneteskan air mata. Sepengetahuan Lely, tidak mengenal terduga pelaku karena merupakan warga pendatang. Apalagi tetangga juga meduga WY bermasalah. "Selain tidak menyerahkan identitas, saat datang ke kos kata warga hanya membawa kantong kresek saja," jelas dia. Terpisah, Kanitresmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Wicaksana membenarkan kabar meninggalnya korban penganiayaan. "Iya korban meninggal," kata Arief. Pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi untuk dimintai keterangan dan mengolah tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini pihaknya masih memburu WY yang diperkirakan masih berada di Surabaya. "Kami masih melakukan pencarian pelaku di sekitar Surabaya," tegas Arief. (rio/fer)
Sumber: