Kapolres Mojokerto Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual

Kapolres Mojokerto Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual

Mojokerto, memorandum.co.id - Kapolres Mojokerto AKBP Doni Alexander bersama Forkopimda Kabupaten Mojokerto mengikuti kegiatan upacara peringatan hari lahir Pancasila tahun 2021 secara virtual ruang Comand Center Kantor Pemkab Mojokerto jalan A. Yani 16 Kota Mojokerto, Selasa (1/6). Upacara virtual  dengan tema Pancasila Dalam Tindakan, Bersatu Untuk Indonesia Tangguh dan sebagai inspektur upacara (Irup)  Presiden  Joko Widodo. Turut hadir talam kegiatan tersebut yakni Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati, Dandim 0815 Mojokerto diwakili Kapten Inf Beny Irawan (Danramil 0815/13 Kutorejo), Wakapolres Kota Mojokerto Kompol Iwan Sebastian, Ketua PN Mojokerto Sutrisno SH. MH,  Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto Gaos Wicaksono, dan  Wakil Bupati Mojokerto H. Muhammad Al  Barraa. Dalam amantnya Presiden Joko Widodo menyampaikan, kita laksanakan peringatan hari lahir Pancasila,  untuk mengokohkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun tantangan yang dihadapi Pancasila tidaklah semakin ringan. Globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta merta meningkatkan kesamaan pandangan. "Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi termasuk rivalitas antara pandangan rivalitas antara nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi, ideologi transnasional cenderung semakin meningkat memasuki berbagai lini kehidupan masyarakat dengan berbagai cara dan berbagai strategi," ucap Presiden Joko Widodo. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi landskape kontestasi ideologi revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara ketika konektivitas melanda dunia maka interaksi antar dunia juga akan semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini bisa digunakan oleh ideologi- ideologi transnasional radikal untuk merambah ke seluruh pelosok Indonesia ke seluruh kalangan dan usia tidak mengenal lokasi dan waktu, kecepatan ekspansi ideologi transnasional radikal bisa melampaui standar normal ketika memanfaatkan disrupsi teknologi ini. Pendalaman nilai-nilai  Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa. Pancasila harus menjadi pondasi perkembangan ilmu dan teknologi yang berkeIndonesiaan. "Kita harus bergerak aktif untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan," tutupnya.(no)

Sumber: