Usai Makan Ayam Geprek, Joner Mati di Medaeng

Usai Makan Ayam Geprek,  Joner Mati di Medaeng

SURABAYA - Rutan Kelas 1 Surabaya di Medaeng akhirnya angkat bicara terkait kematian warga binaan pemasyarakatan (WBP) Jhonerly Simanjutak alias Joner, pentolan bonek, Kamis (11/7) malam. Melalui dr Arifin, dokter Rutan Medaeng bahwa kematian WBP tersebut karena serangan jantung usai makan ayam geprek. "Dari keterangan temannya di blok J bahwa dia (Joner, red) sempat makan ayam geprek," ujar Arifin, Jumat (12/7). Lanjut Arifin, waktu itu sempat menyapa temannya yang sedang makan gurami asam manis namun waktu diajak makan bersama, Joner menolak karena sudah ada ayam geprek. "Dia tidak makan gurami tapi ikut makan bersama sebelum ke kamar mandi. Sempat diingatkan temannya kalau ayam geprek itu pedas, dan dijawab kesukaannya," jelas Arifin. Tambah Arifin, setelah dari kamar mandi, dia kembali ke kamar tapi sebelumnya minta air putih ke temannya. "Saat temannya kembali ke kamar, posisi dia bersila seperti orang sujud. Tapi saat dipegang anyep (keringat dingin, red) lalu sempat diberi minyak angin tetapi tidak ada reaksi sama sekali," jelasnya. Takut terjadi apa-apa, lanjut Arifin, temannya lalu menghubungi petugas dan langsung dibawa ke klinik. "Saat dibawa ke klinik dan ditangani perawat sudah tidak ada tanda-tanda. Kami sudah lakukan pemeriksaan nadi dan bagian leher dengan stetoskop. Selanjutnya kami bawa ke Rumah Sakit Khodijah," bebernya. Arifin menegaskan, bahwa Joner meninggal sejak berada di kamar. "Melihat kronologis. Kemungkinan serangan jantung, karena sangat cepat. Dari keterangan temannya dia tidak pernah sakit," pungkas Arifin. Diketahui, Joner terjerat kasus pasal UU.11/08 Perkara ITE dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 2 bulan penjara. (fer/udi)

Sumber: