Pelaku Kerap Melukai Korban
SURABAYA - Zainul Fanani (32) penjahat jalanan yang ditembak mati Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya diketahui tidak memiliki komplotan dan kerap beraksi seorang diri. Namun, sepak terjang Fanani sudah cukup tinggi dan cukup ditakuti oleh komplotan lain di kawasan Surabaya Barat. Bagaimana tidak, dia satu-satunya pelaku kejahatan yang tidak segan melukai korban terlebih saat mendapat perlawanan. Selain itu, ditakutinya Fanani oleh pelaku lain yang masih terbilang baru adalah ketergantungannya dengan narkoba jenis sabu-sabu. Kebengisan Fanani kerap terlihat usai dirinya mengonsumsi kristal haram itu. "Masalah terkait narkoba pelaku (Fanani, red) masih kami dalami lagi. Namun, dugaan sementara hanya sebagai pemakai," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha. Lebih lanjut, mantan Panit II Subdit I Keamanan Negara(Kamneg) Dit Tipidum Bareskrim Mabes Polri itu menyebut, tidak ada kriteria khusus untuk korban yang akan disasar. Dari track record kepolisian, tersangka menyasar berbagai kalangan mulai dari pelajar hingga orang tua termasuk korban terakhir yakni Inggriani Widjaja yang tasnya dirampas setelah keluar dari pusat perbelanjaan di Surabaya Barat. Diberitakan sebelumnya, Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya menyarangkan timah panas ke dada Zainul Fanani (32), Rabu (10/7)siang. Akibatnya, warga Dusun Nambangan, Desa Ngimbang, Kecamatan Mojosari, Mojokerto itu tewas saat perjalanan menuju rumah sakit. Fanani merupakan jambret yang dikenal sadis dan tidak segan membacok korban dengan parang stenlis yang tidak pernah lupa diselipkan di pinggangnya itu. Petugas terpaksa melakukan tindakan tegas terukur karena pelaku berusaha membacok petugas dengan oarang itu di kawasan Jalan Made, Citraland. (fdn/fer)
Sumber: