Rahasia Ibu Tipa, Penjual Nasi Kuning  Bisa Berhaji

Rahasia Ibu Tipa, Penjual Nasi Kuning  Bisa Berhaji

SURABAYA - Nasib baik berpihak pada Tipa Iya Santono yang kerap dipanggil Ibu Tipa, seorang janda berusia 50 tahun asal Kabupaten Probolinggo. Pedagang nasi kuning di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Khoir Probolinggon,  Kamis (11/7)!pagi tadi telah diterbangkan ke tanah suci.

Nasi kuning dengan lauk tempe dan tahu yang ia jual ke siswa-siswi madrasah turut menjadi saksi bisu perjuangannya dalam meniti asa. "Jam 06.00 , saya sudah berangkat ke sekolah, jualan ala kadarnya. Yang beli ya anak sekolah itu. Ya lumayan, tapi yang jual juga banyak. Alhamdulillah rezeki tidak pernah tertukar nak,” ungkap Tipa.

Keuntungan yang diperoleh dari berjualanpun tidak seberapa, per harinya Tipa hanya meraup untung sebesar Rp 20 ribu. Sedangkan almarhum suami Tipa yang bernama Miskat hanyalah seorang pemulung kardus. Penghasilan dari almarhum Miskat tentu tidak seberapa, namun keduanya mampu membuktikan bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil.

Pertama kali mendaftar haji, Tipa dan almarhum suami menyetorkan uang sebanyak Rp 5 juta kepada Saiful Bahri (pemilik KBIH). Uang itu ia kumpulkan bersama almarhum suami sudah bertahun-tahun. Dan akhirnya memberanikan diri mendaftar haji. Namun amat disayangkan tahun 2018 ketika almarhum Miskat tiba giliran untuk berhaji, sesampainya di Embarkasi Surabaya, ia dikembalikan ke Probolinggo karena sakit. Selang beberapa hari, suaminyapun meninggal dunia. Hajinyapun dibadalkan oleh pihak KBIH.

“Bapak itu, sering nahan lapar kalau kerja. Tak mau makan di luar, di warung tak  mau nak. Bapak itu mau makan pas di rumah.  Katanya eman uangnya, mending untuk nabung haji,” Kenang Ibu Tipa.

Tipa masih berusaha bercerita betapa kuat perjuangan almarhum suaminya dalam menabung untuk haji. “Kalau kami punya uang hanya Rp  20.000, bapak rela pergi ke rumah Pak Saiful melewati tiga kecamatan dan pakai sepeda ontel yang di belakangnya ada kardusnya nak. Uang Rp 20 ribu itu juga kadang recehan Rp 1000 atau Rp 2000,” imbuh Ibu Tipa sambil menahan air mata.

Saat ditanya, doa apakah yang ingin dipanjatkan kepada Allah SWT ketika beribadah haji? Jawaban Ibu Tipa seolah tidak biasa. Ia mengaku hanya butuh sangu(bekal) untuk pulang ke rahmatullah. "Orang hidup itu pasti pulang, pulang ke rahmatullah. Kita butuh sangu, sangu itulah yang saya siapkan nak,” imbuh Ibu Tipa sembari meneteskan air mata.(imz/udi)

Sumber: