Epidemiolog Unair: PMI Terpapar Mutasi Baru Bukan di Jatim
Surabaya, memorandum.co.id - Sebanyak 72 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jatim dari luar negeri terkonfirmasi positif Covid-19. Dari 72 pasien, telah dinyatakan sembuh sebanyak 32 orang, sementara 40 lainnya dalam masa perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya dan 2 orang di antaranya terkonfirmasi positif varian baru Covid-19. Satu orang PMI berasal dari Jember terjangkit B117 atau strain Inggris, dan satu orang lainnya dari Sampang terdeteksi B1351 atau strain Afrika Selatan, keduanya adalah pekerja yang bekerja di Malaysia. Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, bahwa penularan virus varian baru tersebut tidak terjadi di Jatim, lantaran sangat memungkinkan masa inkubasi virus terjadi dalam rentang waktu keberangkatan dari Malaysia sampai pada swab ketika isolasi di Asrama Haji Surabaya. "Selama ini di Jawa Timur belum ditemukan kasus yang bisa membuat adanya penularan mutasi baru. Selain itu, penyebaran mutasi bisa sangat cepat dan 36 sampai 70 persen lebih berbahaya," terangnya, Selasa (18/5/2021). Windhu menyebutkan, bahwa berdasarkan data yang dia terima, para PMI sebelumnya sudah dinyatakan negatif ketika melakukan isolasi di Malaysia. Namun, dalam kurun waktu 72 jam sampai mereka menjalani swab di Surabaya, hasil menyatakan bahwa CT Value rendah di bawah 25. "Dari hasil itu, perlu dilakukan screening lanjutan karena ada indikasi tanda mutan baru. Ketika lanjut pemeriksaan sequencing terdeteksi dari UK dan Afrika Selatan. Selama masa inkubasi, pasien hanya mengalami gejala ringan seperti kelelahan, nyeri otot, flu ringan, dan pusing," ungkap Windhu. Windhu menegaskan, agar penanganan dua pasien yang terkonfirmasi varian baru diberikan dengan cukup intens, serta tetap dilakukan isolasi sampai hari ke-14 karena ditakutkan muncul gejala berat. Meski demikian, dirinya mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan varian baru Covid-19. Hal yang terpenting adalah terus meningkatkan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, sekaligus menjaga pola makan dan daya tahan tubuh. "Makanan harus dijaga dengan baik, sehingga daya tahan tubuh bisa ditingkatkan. Berolahraga juga penting, dan dibarengi dengan prokes," pungkas Windhu. (mg-1/fer)
Sumber: