Polda Jatim Gagalkan Penyelundupan 11,5 Kg Sabu
SURABAYA - Sial menimpa Piter Kristiono (38). Kurir sabu asal Indramayu, Cirebon itu tewas dalam perawatan di rumah sakit setelah tertabrak truk pengangkut daging, beberapa hari lalu. Nyawa tersangka tidak bisa ditolong karena mengalami beberapa pendarahan parah di beberapa bagian tubuhnya. Piter merupakan kurir yang baru mendapat kiriman 11,5 kilogram sabu dari Malaysia dan Myanmar. Rencananya barang tersebut akan diedarkan ke Jakarta. Beruntung, penyelundupan belasan kilogram sabu itu digagalkan anggota Ditresnarkoba Polda Jatim. Untuk mengelabui petugas, sabu dimasukkan ke dalam 10 galon cat bermerek USG Boral yang dikirim melalui paket PT PPS CARGO. Piter Kristiono disergap di perumahan Permata Taman Palem, Pegadungan, Kecamatan Kali Deres, Jakarta Barat. Kapolda Jatim, Irjenpol Luki Hermawan mengungkapkan, penangkapan ini merupakan hasil pengembangan penangkapan tersangka yang sebelumnya ditangkap yakni Yoyok Priyanto akhir 2018 lalu. Yoyok yang akhirnya ditembak mati itu, kedapatan membawa narkoba jenis sabu seberat 5 kilogram. Dari hasil pemeriksaan, Yoyok merupakan jaringan kelompok luar negeri. "Tim Satgas Hantu Ditresnarkoba Polda Jatim melakukan pengembangan dengan memonitor pergerakan jaringan tersebut. Hasilnya, petugas mendapat informasi pada Jumat (28/6), jaringan itu kembali melakukan pengiriman sabu dari Pontianak ke Jakarta melalui jasa pengiriman PT PPS Cargo," kata Luki. Lebih lanjut, Luki menjelaskan, dari pengiriman Cargo pada 3 Juli sekitar pukul 09.00, sabu yang dikemas dalam kaleng cat diambil oleh pemiliknya menggunakan jasa pengiriman online. Petugas lalu membuntuti hingga barang itu tiba ke rumah dan diterima langsung oleh pelaku. "Setelah diterima, pelaku beserta barang bukti langsung kami amankan. Dan dibawa ke mapolda untuk penanganan lebih lanjut," jelas Luki. Saat perjalanan menuju Mako, tim meluangkan waktu untuk mengisi bahan bakar di rest area tol Tambun, Bekasi. Di sana, tersangka mencoba mengelabui petugas dengan meminta antar untuk buang air kecil. Saat dikawal turun dari mobil tiba-tiba pelaku mendorong petugas hingga terjatuh. "Tersangka mencoba kabur dengan melompat dari pembatas tol berlari ke arah jalan tol. Sialnya dia tertabrak truk yang melintas. Saat itu petugas belum mengambil tindakan tegas karena melihat situasi yang ramai dan di tempat umum. Khawatir membahayakan orang lain," lanjut mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri (Wakabaintelkam) Mabes Polri itu. Tidak lama, datang petugas PJR dari Korlantas Polri yang ikut membantu mengamankan pelaku. Piter langsung dibawa ke RS Herlina, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi untuk dilakukan pertolongan dan perawatan intensif. Tapi takdir berkata lain. Beberapa hari kemudian, nyawa Piter tidak bisa diselamatkan. Dia tewas saat menjalani perawatan medis. Kini, Polda Jatim masih memburu sejumlah pelaku lain dalam jaringan ini. Tidak main-main, orang tersebut merupakan penyambung langsung dengan salah satu bandar yang menghuni lapas di Jawa Timur. "Jaringan ini menggunakan modus baru di Jawa Timur. Tapi dari catatan kami, jaringan ini sudah beberapa kali berganti modus. Mulai via darat, udara hingga yang terakhir menggunakan kapal," pungkas Luki. (fdn/nov)
Sumber: