PKB Jatim : Bupati Nganjuk Bukan Kader PKB

PKB Jatim : Bupati Nganjuk Bukan Kader PKB

Surabaya, Memorandum.co.id - Kendati dalam Pilkada 2018 lalu diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun Bupati Nganjuk H. Novi Rahman Hidayat, S.Sos, MM yang baru saja tertangkap KPK itu bukan kader PKB. Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Hj Anik Maslacha membantah jika Bupati Nganjuk Novi merupakan pengurus PKB. Saat maju mencalonkan diri menjadi Bupati Nganjuk, Novi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Bermodal dukungan tiga partai tersebut dan 20 kursi legislatif, pria kelahiran Nganjuk 2 April 1980 tersebut berhasil meraup suara tertinggi bersama pasangannya, Marhaen Djumadi. Dalam Pilkada Nganjuk tahun 2018 itu, Pasangan calon nomor urut satu, Novi-Marhaen mendapatkan 303.195 suara, nomor urut dua, Siti Nurhayati-Bimantoro Wiyono mendapatkan 194.310 suara dan nomor urut tiga, Desy Natalia Widya-Ainul Yakin mendapatkan 56.515 suara. "NRH (Novi Rahman Hidayat) memang pernah mengharap masuk dalam kepengurusan DPW PKB. Tetapi tidak diakomodir," terang Anik Maslacha pada Memorandum, Senin (10/5/2021) Anik Maslacha melanjutkan, yang bersangkutan merupakan kader partai politik lain. "Kita menghargai pilihannya sebagai kader PDIP. Karenanya dia bukan kader PKB," ujar politisi asal Sidoarjo ini. Ia tidak membantah, saat rekrutmen kepengurusan di dewan pengurus wilayah, nama bupati Nganjuk sempat diberitakan sebagai calon pengurus. "Namun setelah kita tracing, dia adalah kader PDI, maka usulanya kita coret. Sehingga tidak masuk dalam kepenguruasan PKB," tegas Wakil Ketua DPRD Jatim ini. Diberitakan sebelumnya, lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk. Dalam penangkapan ini, KPK bekerja sama dengan Polri menangkap NRH pada Minggu (9/5/2021). (day)

Sumber: