Peringati Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, Momentum Kuatkan Solidaritas Hadapi Covid-19
Jember, memorandum.co.id - Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia atau World Red Cross Day and Red Crescent jatuh pada Sabtu (8/5/2021). Tepatnya 8 Mei 1828 merupakan hari kelahiran bapak Palang Merah dunia Jean Henri Dunant ini diperingati secara serentak di seluruh dunia untuk memperkokoh kembali prinsip-prinsip gerakan kepalangmerahan, terutama peran kiprah relawan dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19. Peringatan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia ini dimanfaatkan sebagai momentum untuk mempertajam kembali perjuangan dan gerakan kemanusiaan dari daerah kabupaten /kota untuk Indonesia. PMI dan kekuatan relawan telah ambil peranan penting bertugas di garda terdepan menangani Covid-19 serta menggalang semangat kebersamaan melawan wabah penyakit yang tengah melanda dunia saat ini. “PMI membuat sebuah kampanye untuk membangkitkan semangat dan motivasi antarsesama dalam menghadapi Covid-19, mengapresiasi para petugas medis dan petugas kemanusiaan yang bertugas, serta meningkatkan kembali kesadaran masyarakat tentang pencegahan Covid-19 yang dikemas dengan berbagai kegiatan edukatif,” ujar Ketua PMI Kabupaten Jember EA Zaenal Marzuki, Jumat (7/5/2021). Di tengah kita menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini, PMI Jember berjibaku menjaga ketersediaan darah selama Ramadan hingga H+7 lebaran. Situasi ini bukan hanya masalah tim medis, relawan, atau petugas kemanusiaan semata. Menjaga ketersediaan darah yang aman dan berkualitas menjadi masalah kita bersama yang harus kita hadapi bersama-sama. Inilah subtansi dari kata “kemanusiaan”. Hingga saat ini, H-5 lebaran Idulfitri 1442 H, PMI Kabupaten Jember berhasil mengumpulkan sebanyak 2.882 kantong darah, sedangkan relawan pendonor yang tertunda mendonorkan darahnya sebanyak 1.226 orang yang gagal pada pemeriksaan awal oleh petugas PMI, tercatat 4.038 masyarakat Jember yang telah berpartisipasi menyedekahkan darahnya selama Ramadan yang bersamaan dengan pandemi Covid-19. Sementara penggalangan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan pandemi dilakukan dengan melibatkan seluruh kekuatan relawan. Ratusan relawan binaan PMI tersebut turut mengajak masyarakat melakukan disinfeksi mandiri di rumah serta melakukan pola hidup sehat. Relawan juga membantu petugas kesehatan mengevakuasi pasien aktif maupun permakaman jenazah pasien Covid-19. Peringatan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah juga diharapkan dapat meneguhkan kembali prinsip-prinsip gerakan kepalangmerahan, khususnya saat pandemi. Oleh karena itu, serangkaian gelar wicara daring bertemakan 'Gerakan Kepalangmerahan' digelar selama tiga hari beruturut-turut. Memasuki tahun kedua wabah Covid-19 mengajarkan sekaligus menyadarkan kita semua untuk peduli dan bersolidaritas. Terutama menyangkut dengan keselamatan dan kesejahteraan setiap individu, dan hal ini juga menyangkut keselamatan dan kesejahteraan warga seluruh dunia. Dampak sekunder Covid-19 ini juga besar, seperti kemiskinan dan ancaman kerawanan pangan bagi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini harus menjadi perhatian utama dan harus menjadi peringatan masyarakat internasional. Relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di seluruh dunia bekerja keras bersama pemerintah dan masyarakat menanggulangi pandemi. Di Kabupaten Jember sendiri, PMI terlibat dalam banyak aksi penanggulangan pandemi yang berkelanjutan, di antaranya, secara rutin melakukan disinfeksi di beberapa wilayah zona merah, edukasi masyarakat pentingnya disiplin protocol kesehatan, layanan ambulan jenazah Covid-19, stabilisasi ketersediaan darah sejak awal pandemi. Peringatan 8 Mei diperingati sebagai kesempatan untuk menghargai jasa para relawan dan staf yang berjuang di garda depan sepanjang wabah Covid-19 demi menyelamatkan nyawa orang banyak, beragam kegiatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Jember terus dilakukan secara konsisten hingga saat ini. (edy/fer)
Sumber: