Residivis Spesialis Pembobol Rumah Kosong Dijebol Timah Panas
Surabaya, memorandum.co.id - Anggota Reskrim Polsek Tandes terpaksa menembak kaki residivis spesialis pembobol rumah kosong karena berusaha kabur. Nurendra Agung Marditya (34), asal Jalan Bambang Yuwono, Gondang, Nganjuk, yang aksi terakhirnya di kos-kosan Jalan Manukan Lor Gang 2, hanya bisa menahan sakit setelah pelor panas menjebol kedua kakinya. "Korban dengan mudah masuk kamar kos yang dihuni Anjelita Akirna Prameysella (20), setelah merusak pintu kamar dengan obeng," kata Kapolsek Tandes Kompol Hendry Ibnu Indarto melalui Kanitreskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto, Kamis (6/5/2021). Tersangka Agung lalu merangsek masuk kamar dan mencari barang-barang berharga. Di sana Agung menggasak kalung emas seberat 2,350 gram dan TV LED 24 inch merek Philips. Setelah berhasil membawa kabur, pelaku segera meninggalkan lokasi, Agung lalu berhenti di warkop sekitar Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung Perak, Jalan Raya Darmo Indah, Tandes Kidul, Tandes. Lantaran tidak ingin identitasnya terkuak, pelaku menyuruh ibu pemilik warkop untuk menjual kalung emas tersebut ke toko emas di wilayah Tandes. Tidak disangka, aksi kejahatan ini terkuak setelah barang curian tersebut dijual ke toko emas di mana korban bekerja. "Korban yang juga sebagai karyawan toko emas melayani ibu-ibu yang disuruh tersangka jual barang hasil curian. Karyawan toko sempat curiga karena kalung yang dijual ibu tersebut mirip dengan yang ia punya di kos-kosan," kata Gogot. Karena penasaran, korban mengecek tempat tinggalnya dan ternyata rasa khawatir Anjelita benar. Kamar kosnya telah dibobol maling. "Akhirnya ibu-ibu tersebut diamankan dan anggota opsnal yang saat itu monitoring di sekitar lokasi. Akhirnya ibu tersebut diinterogasi dan ibu tersebut mengaku disuruh menjual emas itu oleh seseorag pengunjung warkop miliknya," papar Gogot. Ibu tersebut akhirnya dikeler menunjulkan pelaku yang menunggu kedatangan ibu tersebut dari toko emas. Bukannya membawa uang hasil penjualan emas tersebut, ibu pemilik warung justru dikawal polisi. "Terangka kami bekuk di warkop. Saat kami geledah dia berusaha kabur. Sudah kami berikan tembakan peringatan. Namun tak juga menyerahkan diri dan akhirnya anggota kami terpaksa melumpuhkannya dengan timah panas," sebutnya. Akhirnya tersangka beserta barang bukti kalung emas seberat 2,350 gram beserta suratnya, TV LED 24 inch merek Philips, tas ransel merah, dan obeng hitam merah yang disimpan di dalam tas ransel hitam yang digunakan terangka merusak pintu diamankan ke mapolsek. "Kerugian yang dialami korban kurang lebih sekitar Rp 3 juta," jelas Gogot. Kanitrekrim menuturkan bahwa Agung adalah residivis spesialis pembobol rumah yang telah beraksi tiga kali di wilayah Tandes. "Pelaku tak kapok keluar masuk bui. Baru saja keluar penjara dengan perkara yang sama 363 KUHP, aksi kejahatan itu dilakukan lagi," jelasnya. Gogot menceritakan aksi pertama tersangka lolos. Lalu yang kedua membobol kamar kos dan terpergok korbannya. "Sebelumnya curi HP. Saat mencuri di kos korbannya datang dari pasar lalu memergokinya. Kemudian diamankan anggota kami, dan yang ke tiga bobol kos curi kalung dan TV," pungkas Gogot. Di hadapan penyidik, tersangka mengaku akan meminta hasil penjualan emas Rp 1 juta dari hasil penjualan. "Emasnya 2,350 gram, kalau dijual sekitar 2 jutaan. Dan saya bilang ke ibu tersebut hanya minta Rp 1 juta dan sisanya suruh ambil," ungkap tersangka. (alf/fer)
Sumber: