Masih Pandemi, UB Malang Terapkan Luring Terbatas

Masih Pandemi, UB Malang Terapkan Luring Terbatas

Malang, memorandum.co.id - Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan pembelajaran luring (tatap muka), di semester depan. Namun, hanya pada angkatan 2020 dan 2021, yakni pada semester 1 dan semester 3. Hal itu disampaikan Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani AR MS saat Bincang dan Obrolan Santai (Bonsai) di Gelanggang Prestasi UB, Senin (3/5/2021). "Untuk tahun ini, untuk semester 1 dan 3 dilakukan kuliah dengan luring. Namun demikian, harus juga mendapatkan ijin dari orang tuanya. Nantinya, dalam pelaksanaannya dilakukan simulasi. Bahkan, mahasiswa yang masuk, dipastikan adalah semester yang ditentukan, ditandai sticker. Kecuali yang sedang sekripsi, tetap bisa dilakukan," terang Rektor UB Prof Nuhfil. Pelaksanaan kuliah luring ini lanjut Nuhfil, atas anjuran pemerintah yang sifatnya boleh (sunnah). Sehingga hal itu disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat. Untuk itu, pihaknya mengaku telah melakukan diskusi secara internal dan eksternal untuk menentukan kebijakan luring. Menurut Rektor, nantinya mahasiswa yang boleh kuliah atau datang ke Malang, maksimal 25 persen. Angka itupun, tidak berarti semua masuk kampus dengan secara bersamaan. Namun, masih akan dipilah lagi dengan jam kuliah, durasi kuliah dengan berkolaboratif. "Di dalam kelas nanti, maksimal 50 persen. Durasi jam kuliah juga 50 persen. Semua dilakukan dengan standart UTBK. Pertimbangan yang masuk adalah semester satu, karena belum pernah masuk kampus. Sementara untuk semester tiga, karena sudah setahun kuliah, namun juga belum ke kampus, Akan ada juga, surat pesetujuan dari orang tua untuk pelaksanaan luring putra putrinya," lanjut Nuhfil. Dengan kuliah daring, UB telah mempersiapkan segala sesuatunya. Semua harus menjalankan protokol Covid-19 baik selama perkuliahan maupun di luar kuliah yakni di kosan. Termasuk tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid yang ada di kampus maupun di setiap fakultas. "Saya kira, mahasiswa harus jadi agen perubahan dalam pelaksanaan protokol covid. Kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar kampus termasuk tempat tinggal para mahasiswa. Semua komponen harus bersama melakukan pencegahan covid," terang wakil rektor UB Bidang Akademik Prof Dr Aulanni'am drh DES. Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik Prof Dr Bambang Supriyono MS menerangkan, kebijakan luring di UB, sudah dimusyawarahkan dengan berbagai pihak. Sehingga bisa berjalan dengan efektif dan efisien. "Secara infastruktur di UB ini, sudah di atas rata rata. Sistem teknologi digital, sudah tersedia. Pelaksanaan protokol kesehatan, sudah didukung sarana yang ada. Tidak saja di kampus, tapi di luar kampus juga dengan protokol covid," terangnya. Apa yang dilaksanakan UB, adalah untuk turut dan mewujudkan pencegahan pandemi Covid-19 yang belum usai. (edr/fer)

Sumber: