Disdik Surabaya Tidak Gegabah Gelar PTM Juli

Disdik Surabaya Tidak Gegabah Gelar PTM Juli

Surabaya, memorandum.co.id - Meski ada wacana Juli nanti akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM), namun Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya tidak gegabah dalam pelaksanaannya. Ini semua tidak terlepas dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat termasuk guru dan tenaga pendidik yang sudah tervaksin serta dipastikan protokol di sekolah berjalan. “Kami sendiri juga paham terkait kondisi itu. Makanya kita istilahnya tidak gegabah langsung, tiba-tiba buka,” ujar Plt Kabid Sekolah Menengah Disdik Kota Surabaya Aji Tri Nugroho, Senin (3/5/2021). Tambah Aji, pihaknya tidak serta merta langsung buka seperti daerah lain. Pihaknya tidak berani seperti itu. “Kita tahu betul kondisisionalnya seperti itu,” tambahnya. Lanjutnya, pihaknya akan melihat kondisi berdasarkan zona di masing-masing kecamatan. “Kalau memang kondisi zonanya sendiri pada kecamatan tertentu, kita akan evaluasi di sana. Jadi kembali bahwa yang diutamakan keselamatan dan kesehatan seluruh pihak, jadi karena pada akhirnya PTM pasti harus berjalan dan kita tidak bisa menunda,” taegas Aji. Pihaknya akan tetap melakukan dengan hati-hati, dengan seaman mungkin, konsisten mungkin untuk melakukan protokol kesehatan. “Itu menjadi prioritas utama di dinas (disdik, red), berusaha untuk tetap menjalankan itu,” ujarnya. Aji memberikan contoh saat simulasi awal pada Desember 2020, jelan rencana masuk pada awal 2021. “Setelah itu evaluasi, termasuk kesehatan siswa. Setelah 14 hari, kami evaluasi apakah ada yang merasa punya gejala apa tidak. Itu kita cek, jadi betul-betul menjamin. Kita tidak ingin kembali dan gegabah,” sambungnya. Disinggung soal peluang siswa terpapar Covid-19, Aji mengatakan, bahwa itu tetap ada. “Kalau sesuai dengan epidemiolog, terutama persakmi (Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia) mengatakan bahwa itu bukan masalah tempat tapi perilaku siswa. Makanya itu berusaha menjamin, karena masalah perilakunya ini yang harus dijaga jadi bukan klaster sekolah,” jelas Aji. Tambah Aji, ketika PTM berjalan nanti, mau tidak mau juga wajib melakukan pengecekan ke semua sekolah sekalipun itu secara berkala. “Tetap harus dilakukan, pertama di sekolah ini besok di sekolah lain. Asesmen sebelumnya, alhamdulillah tidak ada karena memang ketat sekali menjalankan protokol kesehatan,” pungkas Aji. Sementara itu, Kadinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, bahwa hingga saat ini untuk data pelajar yang terpapar Covid-19 tidak ada. “Untuk pelajar tidak ada,” singkat Feny, sapaan Febria Rachmanita. Sedangkan Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto bahwa ada SOP saat akan digelar PTM. “Kami juga koordinasi dengan pakar, termasuk IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia),” ujar Irvan. (fer/udi)

Sumber: