Pembacokan di Desa Serut Jember Dipicu Perselingkuhan
Jember, Memorandum.co.id - Aksi pembacokan di Desa Serut, Kecamatan Panti, Jember ternyata dilatarbelakangi dendam kesumat gegara perselingkuhan. Abdullah, warga Desa Serut, Kecamatan Panti menyerahkan diri setelah melakukan pembacokan kepada tetangganya sendiri, Fadil Antoni (20). Saat diinterogasi petugas, Abdullah mengungkapkan bara dendam yang dipendamnya selama lebih dari 8 bulan. Abdullah mengaku, istri yang dinikahinya pada April 2020 lalu dan telah mengandung tiga bulan ternyata menjalin hubungan gelap dengan Fadil Antoni. Hal itu membuat perkawinan Abdullah kandas di tengah jalan. "Mantan istri saya telah menjalin hubungan dengan korban. Acapkali mereka melakukan persetubuhan, bahkan kedapatan sekali di kamar mandi berbuat zina. Perselingkuhan ini menjadi rahasia umum bagi masyarakat sekitar," kata Abdullah, Kamis (29/4/2021). Usai terbongkarnya hubungan gelap itu, Fadil Antoni menghilang entah ke mana. Baru-baru ini, menjelang lebaran datang, Abdullah mendengar kabar jika Fadil Antoni pulang kampung. Kepulangan Fadil ini memantik kembali bara dendam di dada Abdullah. "Saya emosi dan khilaf di saat korban telah pulang dari pelariannya, saya ingin membalas bahkan keinginan saya itu tertunda masih menunggu waktu yang tepat, awalnya saya berangkat sendiri dan membawa dua clurit untuk melukai," terang Abdullah. Abdullah membeberkan, saat berada di rumah Fadil Antoni dirinya mengetuk pintu rumah yang dibukakan oleh ibu korban. Abdullah pun menanyakan keberadaan korban. "Karena saya sudah kilaf dan emosi langsung masuk ke kamar untuk melukai," beber Abdullah. Aksi Abdullah ini ternyata juga diketahui oleh Ayah korban, Tohari. "Setelah berhasil melukai, saya keluar dari rumah korban, di depan rumah itulah saya ketemu bapaknya dan dua kakaknya," jlentreh Abdullah. Abdullah menambahkan, setelah bertemu Ayah dan dua Kakak korban, dia pun mengaku jika telah melukai korban. "Engko' mare medeng (saya habis membacok) Fadil, langsung saya diantar ke Polsek untuk mempertanggungjawabkan segala risikonya," pungkasnya.(edy)
Sumber: