Garong Rumah Tetangga untuk Nyabu

Garong Rumah Tetangga untuk Nyabu

Surabaya, memorandum.co.id - Mahur Rosi (28), warga Jalan Asemrowo 1, diringkus anggota Reskrim Polsek Asemrowo lantaran mencuri barang berharga milik tetangga, Selvia Rochmah (26). Barang bukti hasil mencuri yang diamankan polisi antara lain perhiasan emas sembilan gram, jam tangan merek Alexander Christie, dan BPKB motor. Pencurian ini diketahui dilakukan seorang diri. Tersangka melakukan aksinya dengan mudah lantaran mengetahui kondisi rumah korban. Tersangka pun beraksi pada malam hari saat korban tidak di rumah. Ia kemudian memanjat pagar rumah korban. Tidak sulit bagi pelaku merangsek masuk. Lantaran saat itu pintu dalam keadaan tidak terkunci. "Tersangka ini mengambil jam tangan, perhiasan, dan BPKB motor yang disimpan dalam lemari," ungkap Kapolsek Asemrowo Kompol Hari Kurniawan, Selasa (27/4/2021). Kejadian ini baru diketahui korban setelah keesokan harinya ia pulang. Ia mengetahui kondisi lemarinya acak-acakan dan barang berharga seperti perhiasan, jam tangan, serta BPKB motor hilang. "Korban melapor ke kami. Kami langsung melakukan penyelidikan ke lokasi dan menemukan rekaman CCTV. Namun, saat itu kami masih ragu benar tersangka atau bukan,"katanya. Ketika penyelidikan berlangsung tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku menemukan BPKB motornya. Namun, penelepon ini meminta sejumlah uang. Ternyata hal itu adalah ulah tersangka. "Korban membayarnya Rp 500 ribu. Ia membenarkan itu BPKB miliknya,"ujarnya. Polisi akhirnya mendapat informasi jika tersangka Rosi ada di salah satu warung di Jalan Asemrowo III. Tersangka yang  main game terkejut dengan kedatangan polisi. Ia pun mengaku jika sudah mencuri di rumah tetangganya. Tersangka ternyata juga meminta tebusan untuk BPKB motor korban yang dicuri. "Ia menyuruh temannya untuk memberikan ke korban. Temannya masih DPO, temannya ini diberi upah Rp 100 ribu,"terangnya. Tersangka mengaku, ia mencuri untuk nyabu. Ia mengaku mencuri sendiri dan ia juga menjual barang curiannya. Untuk perhiasan ia jual ke Jalan Blauran. Namun saat polisi mengelernya ke lokasi ia tidak menemukan orang yang membeli emas curiannya. "Saya transaksi di pinggir jalan, bukan di toko,"ungkap tersangka. Sementara itu Selvia mengaku bahwa mengenal tersangka lantaran tetangga. "Kenal. Rumah tersangka hanya berjarak tiga rumah aja," kata dia. Saat kejadian itu memang kondisi pintu tidak terkunci. Sehingga memudahkan pelaku merangsak dan menggondol barang-barang berharga. "Masukk lewat pintu lantai dua itu. Waktu itu pintunya lagi error. Jadi tidak bisa dikunci," pungkasnya. (alf/fer)

Sumber: