Jihad Sosial
Di masa pandemi Covid-19 tidak bisa dipungkiri menjadi beban berat umat manusia. Termasuk dalam menjalankan amalan ibadah di bulan suci Ramadan. Beribadah di era new normal menurut Ketua Komisi E DPRD Jatim yang juga Ketua DPW Perempuan Bangsa PKB Jawa Timur ini penuh tantangan. Karena itu dirinya berdoa agar keberkahan Ramadan tahun 2021 ini mampu menghilangkan pandemi Covid-19. Disampaikan Hikmah Bafaqih melaksanakan ibadah Ramadan kali ini menghadirkan suasana berbeda. Kesempatan untuk melakukan sebagian ibadah-ibadah seperti salat Tarawih berjemaah di masjid, akan mengalami sedikit gangguan, bahkan tidak dapat dilaksanakan. Anjuran pemerintah untuk social and physical distancing harus diikuti. "Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan mengingat perkembangan penyebaran Covid-19 semakin hari makin meningkat dan meluas," tutur Hikmah Bafaqih menyampaikan Mutiara Ramadan di Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum, Senin (26/4). Jika tahun-tahun sebelumnya, ketika memasuki Ramadan, masjid-masjid akan dipenuhi orang untuk melaksanakan Tarawih. Bahkan, tidak sedikit masjid kewalahan menampung kehadiran para jemaah. Kini, masjid-masjid tidak ramai seperti sebelumnya, atau bahkan kosong. Ini bukan hanya Tarawih tapi juga ibadah lainnya. "Namun demikian, semangat untuk beribadah di bulan penuh berkah bukan berarti menjadi kendor," tegas politisi perempuan asal Kota Malang itu serius. Lanjut Hikmah Bafaqih, ibadah Tarawih bisa dilaksanakan secara berjemaah bersama keluarga di rumah. Secara hukum fikih, melaksanakan ibadah sunnah Tarawih di rumah tetap sah dan berpahala. Bahkan jika diniatkan untuk menghindari kerusakan (mafsadah), seperti penularan Covid-19 akan mendapatkan pahala ganda. Pahala yang didapat yaitu melaksanakan Tarawih berjemaah bersama keluarga, dan pahala mendahulukan kepentingan serta kemaslahatan umat dengan partisipasinya mencegah terjadinya penularan. "Perlu disadari bahwa spirit Islam dalam memutus segala macam kerusakan sangat tinggi. Bahkan menjadi tujuan dari pada diturunkannya syariat itu sendiri," kata Hikmah. Oleh karenanya, Ramadan di tahun ini akan lebih bermakna dan lebih sempurna jika diiringi dengan semangat jihad sosial yang kuat. Sebagai manusia yang sejak dulu dikatakan sebagai makhluk sosial, sebaiknya hindari menopang hidup pada manusia lain. Berusahalah agar dapat memberikan manfaat bagi kehidupan orang lain. Jihad sosial merujuk pada ikhtiar untuk diri sendiri dan orang lain. Artinya, manusia harus saling menjaga, jaga diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Di era yang abnormal ini, hubungan sosial dapat ditingkatkan dan dieratkan dengan adanya jihad sosial, termasuk berjihad untuk tidak bertemu muka tetapi tetap saling menjaga komunikasi. "Semoga keberkahan dari Allah SWT diberikan secara khusus benar-benar menjadi milik kita, keluarga kita, dan orang-orang yang kita cintai. Utamanya keberkahan Ramadan segera mengakhiri pandemi Covid-19," harap Hikmah Bafaqih. (day/nov)
Sumber: